Suara.com - Seorang pria yang videonya viral karena telah merobek buku tabungan Bank BRI telah meminta maaf. Permintaan maaf disampaikan melalui akun TikToknya di @anjaycol14.
"Sebenarnya saya pribadi mau minta maaf kepada para warganet yang telah kesal terhadap video saya," tuturnya seperti dilansir dari video tersebut pada Sabtu, (25/6/2022).
Dia mengaku khilaf ceroboh dan tidak mencari tahu terlebih dulu apa penyebabnya berkurangnya saldo di rekening BRI miliknya tersebut. Dia juga mengaku tak berpikir berulang kali dan malah langsung berkesimpulan begitu saja atas berkurangnya saldo tersebut.
"Saya melakukan tindakan tanpa adanya berpikir 2-10 kali. Sehingga video yang saya sebarkan membuat netizen ataupun warganet kesal," katanya.
Dia mengaku tak menyangka bahwa video yang dibuatnya akan menjadi viral bahkan masuk pemberitaan di media massa.
"Saya berpikir berita itu hanya akan tersebar di sekitar TikTok ternyata saya cek di browser, muka saya terpampang di Kompas.com, Tribunlampung. Oleh karena itu, saya minta maaf sebesar-besarnya kepada pihak bank atas perlakuan saya di BRI Tanjung Karang," ucapnya.
Dia memohon agar pihak Bank BRI dapat menerima permintaan maafnya. Bahkan, dia bertekad untuk datang langsung ke BRI Cabang Tanjung Karang untuk meminta maaf secara langsung dan memberikan klarifikasi atas videonya yang viral tersebut.
"Untuk sementara ini hari Sabtu masih tutup. Hari Senin mungkin saya bisa ke sana, apabila pihak Bank mengijinkan saya untuk mengklarifikasikan video," katanya.
Sebelumnya, aksi pria pemilik akun TikTok @anjaycol4 ini sukses menjadi sorotan publik. Pasalnya ia tanpa ragu merekam aksinya merobek buku tabungan ketika masih di dalam bank yang bersangkutan.
Baca Juga: Viral Wanita Berhijab Makan Babi, Pertanyakan Ayat yang Jelaskan Makan Babi Masuk Neraka
Tampak pemuda dengan masker hitam itu merobek-robek buku tabungannya sampai menjadi serpihan. Rupanya ia tidak terima melihat saldo rekeningnya berkurang tanpa keterangan yang jelas. Bahkan ia sempat menganalogikan bank tersebut selayaknya tuyul.
Berita Terkait
-
Heboh! Pedagang Jam Dinding Bertuliskan Arab Dilarang Berjualan di Shopee Karena Dianggap Taliban, Warganet: Boikot!
-
Viral, Modus Belas Kasihan Seorang Pria Sengaja Buang Beras ke Jalan
-
Potret Rumah Emas Viral, Warganet: Gebetan Auto Minder
-
Wow! El Rumi Ngaku Pernah Dapat Penghasilan Rp 1 Juta Sehari dari Hasil Jual Materi Contekan
-
Siswi Pencuri Sesari di Pura Akhirnya Dibayari SPP Sampai Tamat Oleh Kapolsek Tegalalang
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun