Suara.com - Rusia mampu memasok 50 juta ton produk biji-bijian ke pasar global tahun ini, kata Presiden Vladimir Putin pada Jumat (24/6/2022).
Berbicara pada pertemuan format BRICS Plus melalui konferensi video dari Moskow, Putin mengatakan pengiriman akan tergantung pada situasi dengan asuransi kapal, pengangkutan makanan, pembayaran bank, dan pembatasan lain yang diberlakukan terhadap Rusia.
Blok BRICS dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan dibentuk pada 2006 untuk mengoordinasikan kebijakan ekonomi dan perdagangan.
Putin menekankan pentingnya upaya koordinasi antar negara, dengan mengatakan berbagi nilai-nilai "dunia multipolar yang benar-benar demokratis" sangat penting pada saat yang tidak stabil ketika beberapa negara mencoba mengganti hukum internasional dengan "tatanan berbasis aturan" untuk mempertahankan dominasi mereka.
Upaya untuk menahan perkembangan beberapa negara, penggunaan sanksi yang tidak sah dan pandemi Covid-19 menyebabkan krisis ekonomi dunia, tutur presiden Rusia.
Melonjaknya harga pangan dan bahan bakar telah merusak banyak negara, terutama di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah, imbuh dia.
Putin tuding G-7 penyebab inflasi saat ini
Putin mengatakan bahwa inflasi saat ini adalah akibat dari kebijakan jangka panjang yang tidak bertanggung jawab dari negara-negara yang tergabung dalam Kelompok G-7, negara ekonomi maju terbesar di dunia.
“Saya ingin tekankan sekali lagi, bahwa kenaikan inflasi yang tajam tidak terjadi kemarin – ini adalah hasil dari beberapa tahun, itu adalah hasil dari kebijakan ekonomi makro negara-negara G7 yang tidak bertanggung jawab selama bertahun-tahun, emisi yang tidak terkendali, dan akumulasi pendapatan yang tidak aman.”
Baca Juga: Kondisi Terkini Perang Eropa: Dibombardir Rusia, Ukraina Tarik Pasukan Dari Kota Severodonetsk
“Dan proses-proses ini dipercepat dengan timbulnya pandemi ketika pasokan dan permintaan barang dan jasa menurun drastis dalam skala global,” ujar dia.
Putin mengungkapkan Barat telah mengambil langkah-langkah destabilisasi di pasar makanan, membuat keributan soal mengangkut gandum Ukraina, yang tidak akan menggagalkan ancaman krisis pangan global.
"Rusia tidak mencegah ekspor biji-bijian Ukraina dari wilayah negara ini dan siap untuk memastikan perjalanan bebas kapal biji-bijian ke perairan internasional," sebut dia lagi.
Moskow mencapai kesepahaman tentang masalah ini dengan perwakilan PBB, satu-satunya hal yang terlewatkan dalam mengatur ekspor adalah kerja sama Kyiv, tambah Putin.
Berton-ton gandum Ukraina tertahan karena perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung, menyebabkan kelangkaan global dan kenaikan harga.
Rusia, yang dituduh menggunakan makanan sebagai senjata, mengatakan sanksi Barat lah yang harus disalahkan atas kekurangan pangan dunia.
Berita Terkait
-
Kondisi Terkini Perang Eropa: Dibombardir Rusia, Ukraina Tarik Pasukan Dari Kota Severodonetsk
-
Selain Ke Ukraina Dan Rusia, Presiden Jokowi Juga Akan Kunjungi Rusia Serta Uni Emirat Arab
-
Misi Besar Jokowi Kunjungi Ukraina Dan Rusia: Bangun Dialog, Hentikan Perang
-
Rusia akan Kirim Rudal Berkemampuan Nuklir Iskander-M untuk Belarusia
-
Misi Jokowi Ke Ukraina Dan Rusia, Legislator DPR RI: Bikin Langkah Indonesia Yang Pasif Berubah Jadi Aktif
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
-
3 Titik Lemah yang Bikin Timnas Indonesia Takluk dari Arab Saudi
Terkini
-
Modus Ammar Zoni Edarkan Narkoba dari Balik Penjara Rutan Salemba
-
Rencana Terbitkan Obligasi Belum Bisa Dilaksanakan, Pramono Anung Tunggu Arahan Pusat
-
Terjaring OTT tapi Tak Tersangka, Komisaris Inhutani V Raffles Panjaitan Diperiksa KPK Hari Ini
-
Perintah Pimpinan, TNI Beri Santunan Rp350 Juta Pada Dua Keluarga Prajurit yang Gugur saat HUT TNI
-
Polisi Klaim Ledakan Dahsyat di Gedung Nucleus Farma Tangsel Bukan Bom, Lalu Apa?
-
Strategi Baru Tito Karnavian: 3 Wamendagri Diberi 'Kavling' Wilayah, dari Sumatera hingga Papua
-
KPK Kasak-Kusuk Soal Jumlah dan Harga Kuota Haji Khusus yang Diperjualbelikan
-
BMKG Rilis Peringatan Cuaca Ekstrem di Puluhan Provinsi
-
Viral Kasus Cacingan, KemenPPPA Ingatkan Sistem Perlindungan Anak Tanggung Jawab Seluruh Kementerian
-
Modus Dipijat, Kasus Kakek Cabuli Pria Sebaya di Tasik Bikin Gempar: Digerebek Lagi Kondisi Begini!