Suara.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan Jawa Tengah bagian selatan berpotensi hujan lebat hingga akhir Juni 2022. Bahkan hujan lebat ini juga diperkirakan terjadi di pegunungan tengah.
Berdasarkan pantauan terhadap dinamika atmosfer pada tanggal 26 Juni 2022, Dipole Mode Index (DMI) masih bernilai negatif, yakni minus 0,49, normalnya 0,4.
Kondisi tersebut mengakibatkan suplai uap air dari wilayah Samudra Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat signifikan.
Hal itu dijelaskan Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Senin.
Dalam hal ini, pembentukan awan di wilayah Indonesia bagian barat termasuk Jateng selatan dan pegunungan tengah Jateng menjadi signifikan.
Selain itu DMI yang masih bernilai negatif, saat sekarang terdapat belokan angin dan konvergensi, sehingga potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa khususnya Jateng masih tinggi.
"Anomali suhu permukaan air laut atau sea surface temperature (SST) masih berkisar 1-3 derajat Celcius, sehingga berpotensi menambah massa uap air," katanya.
Terkait dengan bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah Kabupaten Cilacap akibat hujan lebat yang terjadi pada Minggu (26/6) siang hingga malam hari, Teguh mengatakan berdasarkan pantauan di beberapa pos pengamatan, curah hujan terpantau sedang hingga sangat lebat.
Menurut dia, curah hujan sedang yang terpantau di Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung sebesar 26 milimeter dan Pos Pengamatan Bandara Tunggul Wulung sebesar 37 milimeter.
Baca Juga: Akibat Hujan Lebat, Banjir Genangi Sejumlah Desa di Cilacap
Sementara curah hujan di Sidareja terpantau 95 milimeter sehingga masuk kategori lebat, sedangkan di Karangpucung terpantau mencapai 146 milimeter dan masuk kategori sangat lebat.
"Curah hujan sedang hingga sangat lebat terjadi di Cilacap. Konsentrasi hujan sangat lebat di sekitar wilayah Karangpucung," katanya.
Selain di Cilacap, curah hujan sangat lebat juga terpantau di Kabupaten Banjarnegara, yakni Susukan sebesar 104 milimeter, Klampok 103 milimeter, dan Purwanegara 140 milimeter, serta Kabupaten Purbalingga khususnya Bukateja mencapai 113 milimeter.
"Kami imbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap bencana hidrometeorologi karena hujan lebat hingga sangat lebat masih berpotensi terjadi hingga akhir Juni 2022," kata Teguh. (Antara)
Berita Terkait
-
Kronologi Rara Pawang Hujan Diusir Security BLACKPINK: Tak Punya ID, Outfitnya Mentereng
-
Bukan Mbak Rara, Ini Sosok Weather Engineer di Balik Konser BLACKPINK Bebas Hujan
-
Viral Momen Mbak Rara Kendalikan Cuaca di Pemakaman Raja Pakubuwono XIII
-
5 Tips Merawat Motor Listrik saat Musim Hujan, Biar Gak Cepat Rusak
-
7 Pilihan Motor Listrik yang Aman Dipakai saat Hujan, Gak Takut Korslet di Jalan
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Kapolri Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi
-
Polda Metro Jaya Bakal Rilis Tentang Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Lukai Puluhan Siswa
-
Sekjen PDIP Hasto Ingatkan Spirit Pengasingan Bung Karno di Konferda NTT
-
Masjid Dipasang Garis Polisi, Begini Kondisi SMAN 72 Jakarta Pasca Ledakan
-
Olah TKP Dinyatakan Rampung, Brimob Tinggalkan Lokasi, Polda Metro Jaya: Hasilnya Besok
-
Ledakan SMAN 72: Prabowo Beri Peringatan Keras! Ini Pesannya...
-
Ketua MPR: Tidak Ada Halangan bagi Soeharto untuk Dianugerahi Pemerintah Gelar Pahlawan Nasional
-
Misteri Ledakan SMA 72 Jakarta: Senjata Mainan Jadi Petunjuk Kunci, Apa yang Ditulis Pelaku?
-
Ledakan SMA 72 Jakarta: Pelaku Pelajar 17 Tahun, Kapolri Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Update Ledakan SMAN 72: Polisi Sebut 54 Siswa Terdampak, Motif Masih Didalami