Suara.com - Warga diminta untuk tidak takut dalam mengonsumsi daging di tengah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), terlebih mendekati Hari Raya Idul Adha 1443 H. Hal itu diungkapkan oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.
Lebih lanjut, ia berpesan agar masyarakat memasak daging kurban dengan benar, yakni dengan suhu di atas 70 derajat selama 30 menit.
"Memang penyakit ini menular tapi tidak menular ke manusia. Jadi nanti kurban insya Allah aman, yang penting dimasak secara benar di atas suhu 70 derajat Celcius selama 30 menit," kata Wali Kota Kediri setelah meninjau vaksinasi pada ternak di Kelurahan Ngampel Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa.
Wali Kota Kediri juga menambahkan ternak di peternakan milik Paidi, warga Kelurahan Ngampel, Kota Kediri ini juga sudah diperiksa dan hasilnya sehat.
Setelah dilakukan pengecekan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kediri, empat sapi di peternakan tersebut dinyatakan aman dan sehat terbebas dari PMK.
"Alhamdulillah sapi di sini sudah dicek dan aman. Hari ini kami vaksin dan kami mencoba memvaksin seluruh hewan yang ada di Kota Kediri khususnya pada hewan yang berkuku belah seperti kambing, sapi, kerbau dan babi," kata dia.
Seperti diketahui, Kediri mendapatkan alokasi 500 dosis vaksin PMK. Jumlah ini terbatas karena lebih sedikit dari populasi ternak berkuku genap di Kota Kediri.
Misalnya, untuk sapi dan kerbau di Kota Kediri, populasinya hingga sekitar 4.000 ekor, belum dengan jenis hewan lainnya seperti kambing dan domba.
Vaksinasi untuk ternak ini diharapkan bisa secepatnya tuntas untuk mencegah ternak yang sehat terkena PMK.
Baca Juga: Sidang Isbat Penentuan Awal Dzulhijjah 1443 H Digelar Sore Ini
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri Mohamad Ridwan mengatakan untuk vaksinasi PMK ini diutamakan diberikan kepada sapi perah.
Di Kota Kediri, jumlah sapi perah 118 ekor dan ternak yang sehat akan divaksinasi, sedangkan sisa vaksin akan diberikan untuk sapi potong.
Ia mengatakan untuk vaksinasi ini memang diperuntukkan ternak sapi, sedangkan ternak lainnya menyusul. Vaksinasi dilakukan di daerah zona hijau, dengan sasaran ternak yang sehat.
Menurut dia, untuk ternak yang sebelumnya pernah terpapar PMK sudah mempunyai antibodi di tubuhnya, sehingga vaksinasi ini khusus untuk ternak yang sehat atau belum pernah terkena PMK.
"Vaksinasi ini diperuntukkan bagi ternak yang sehat, yang belum pernah sakit. Ternak yang sembuh dari PMK juga tidak divaksinasi. Jadi, yang pertama ini kami alokasikan untuk lingkungan zona hijau," ujar Ridwan. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Sidang Isbat Penentuan Awal Dzulhijjah 1443 H Digelar Sore Ini
-
Tata Cara Sholat Idul Adha di Rumah, Lengkap dengan Niat dan Hukumnya
-
Live Streaming Sidang Isbat 1 Dzulhijjah 1443 H, Kapan Idul Adha 2022?
-
Sumsel Terima 12.200 Dosis Vaksin Penyakit Mulut dan Kuku, Ditarget Habis 2 Juli
-
Kapolda Sumut Minta Aktifkan Posko PPKM Cegah PMK
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu