Suara.com - Pemerintah daerah diminta untuk waspada penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada binatang ternak berkuku genap, terutama di wilayah Provinsi Banten. Imbauan itu dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Hal tersebut menyangkut penularan PMK pada binatang ternak yang sudah terjadi di enam dari delapan kabupaten dan kota di Banten menurut Deputi Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan.
"Dari delapan wilayah di Banten, hanya dua yang tidak tercatat (ada) kasus PMK, yaitu Kota Serang dan Kota Cilegon," katanya dikutip dari keterangan tertulis dari BNPB yang diterima di Jakarta, Rabu.
Selain itu, Fajar juga mengimbau agar pemerintah daerah melakukan langkah cepat untuk menanggulangi PMK, terlebih menjelang Hari Raya Idul Adha.
Pihaknya meminta Pemda untuk melakukan penjagaan ketat serta tidak boleh ada pergerakan hewan keluar masuk dari zona merah, begitu sebaliknya.
"Melakukan penjagaan ketat di titik masuk dan perbatasan, tidak boleh ada pergerakan keluar masuk hewan dari zona merah ke zona aman atau sebaliknya, kemudian melakukan skrining agar segera diketahui binatang yang terpapar dan tidak," lanjutnya.
Fajar mengatakan bahwa pemerintah menyediakan vaksin gratis bagi para peternak kecil guna mengendalikan penularan PMK.
"Salah satu upaya untuk meminimalisir penyebaran PMK adalah dengan vaksinasi, yang divaksinasi adalah hewan yang sehat, untuk yang sakit diobati," katanya.
Menurut data pemerintah, hingga 27 Juni 2022 sebanyak 1.643 hewan ternak di Provinsi Banten terserang PMK dan 346 di antaranya sudah sembuh.
Di wilayah Banten, kasus PMK paling banyak ditemukan pada ternak di Kota Tangerang (483 kasus), disusul Kabupaten Tangerang (304 kasus) dan Kabupaten Lebak (301 kasus). (ANTARA)
Baca Juga: Cegah Penyebaran PMK, Bulog Periksa Langsung Proses Pemotongan Hewan di India
Berita Terkait
-
Sebanyak 283.606 Ekor Hewan Ternak di Indonesia Terjangkit PMK, Ribuan Mati
-
Dilantik Jadi DP3 Langsung Dihadiahi Virus PMK, Suparmono Tepok Jidat
-
Cegah PMK, Masyarakat Lampung Diimbau Beli Hewan Ternak yang Dilengkapi SKKH
-
Diterjang Banjir Bandang, Jembatan Cimanggu Paneglang Ambruk
-
Temui Dubes Australia, Wakil Ketua MPR Minta Bantuan Atasi Wabah PMK di Indonesia
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional