Suara.com - Polda Jawa Timur melakukan penyergapan terhadap MSAT, anak kiai terkemuka di Jombang yang menjadi tersangka kasus pencabulan santriwati, Minggu (3/7/2022).
Bahkan polisi sudah menetapkan MSAT sebagai DPO (daftar pencarian orang), lantaran ia tak koperatif dalam memenuhi panggilan pihak kepolisian. Ia diketahui selalu lolos saat akan ditangkap.
Baru-baru ini juga beredar sebuah video yang memperlihatkan bahwa Kiai ini seolah-olah melarang polisi untuk menangkap MSAT, anaknya yang menjadi tersangka pencabulan santriwati.
Pengasuh Ponpes Shiddiqiyyah, KH Muhammad Mukhtar Mukthi menegaskan anaknya, MSAT difitnah melakukan pencabulan pada santriwati. Oleh karenanya, sang kiai ternama di Jombang itu meminta Kapolres Jombang tidak menangkap putranya yang menjadi DPO kasus pencabulan.
Lantas, bagaimana kebenaran dari penangkapan tersangka pencabulan ini? Berikut sejumlah fakta penangkapan anak Kiai Jombang yang selalu gagal.
1. Polisi Keluarkan Tembakan Peringatan
Salah seorang warga yang melihat langsung upaya penangkapan MSAT, Salsabilah (22) mengungkapkan, penyergapan itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB jelang magrib. Saat itu, ia mengaku tengah dalam perjalanan pulang ke Ploso dari Kota Jombang.
"Pas di jembatan itu mobil di depan saya itu mendadak dihentikan sama polisi, sepertinya dari Polda Jatim," kata Salsabilah saat dikonfirmasi sejumlah awak media, Senin (4/7/2022).
Ia melanjutkan, saat itu ada beberapa orang polisi berpakaian bebas, meminta pengemudi dan penumpang keluar dari dalam mobil. Bahkan petugas juga mengeluarkan tembakan peringatan agar intruksinya itu bisa direalisasikan.
"Ada tembakan ke udara, saya dengar ada letusan. Kayaknya ada yang diamankan ke mobil Pajero. Mobilnya Pajero sama Alphard, pelat nomornya L, detailnya saya tidak tahu," ungkap Salsabilah.
2. MSAT Gagal Ditangkap
Sayangnya, penyergapan yang dilakukan Polda Jatim tidak berbuah manis. Sosok tersangka pencabulan yang diburu tak berhasil ditangkap. Diduga MSAT berhasil kabur dengan bantuan pengawalnya.
3. Suasana Pesantren Pasca Penangkapan
Setelah penyergapan, kondisi Pesantren Shiddiqiyyah, di Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang terlihat lengang. Tidak ada petugas kepolisian yang berjaga-jaga di sekitar lokasi.
Sementara itu, di halaman parkir depan terlihat banyak mobil yang diduga milik para petinggi pesantren. Sejumlah petugas keamanan pesantren tampak siaga di pos penjagaan pintu masuk pesantren. Tidak ada satupun pihak luar kecuali keluarga santri dan pengurus pesantren yang diperbolehkan masuk.
Tag
Berita Terkait
-
Sikap Polisi Kepada Anak Kiai Jombang Tersangka Kekerasan Seksual Dituding Terlalu Lunak, Hukum Seolah Jadi Lelucon
-
Mati Kutu, 6 Fakta Anak Kiai Jombang DPO Pencabulan Susah Ditangkap, Ending Polisi Malah Dinasehati
-
Jadi Tersangka Pencabulan Sejak 2019 hingga DPO, Anak Kiai di Jombang Belum Juga Ditangkap
-
Kasus Kekerasan Seksual Santriwati di Depok, Menteri PPPA Minta Aparat Jerat Pelaku dengan Hukuman Maksimal
-
Lansia 85 Tahun Gugat Penetapan Tersangka Atas Kasus Pencabulan di Bima
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis