Suara.com - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Manokwari, Papua Barat pantau virus African Swine Fever yang menyerang ternak babi di sana.
Mereka juga memantau kemungkinan ada babi yang mati karena virus itu.
Hal itu dikatakan Kepala Bidang Peternakan pada Distanak Manokwari Nixon Karubaba.
Kata dia, hingga kini tidak ditemukan lagi kasus kematian ternak babi akibat serangan virus ASF.
Kini, untuk mengantisipasi kemungkinan masih ada virus ASF tersebut, maka sampel darah babi dikirim ke Laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVET) Marros, Sulawesi Selatan, pada pada pekan ini.
"Minggu lalu kita sudah kirim 30 sampel darah babi ke Makassar dan sekarang tinggal menunggu hasil. Semenjak Agustus 2021 sampai sekarang memang tidak ada lagi kasus babi yang mati," jelas Karubaba.
Pada 2020, Distanak Pemkab Manokwari mencatat kematian sebanyak 1.550 ekor ternak babi milik masyarakat akibat serangan virus ASF.
Menurut Karubaba, ternak babi yang sudah terpapar virus ASF maka dipastikan 100 persen akan mati.
Agar penyebaran virus ASF tidak semakin meluas, maka pada 7 April 2021 Dinas Pertanian dan Peternakan Manokwari mengeluarkan surat larangan lalu lintas keluar dan masuk hewan dan daging babi ke wilayah Manokwari.
Baca Juga: Cara Penjaga Hutan di Jerman Menjadi Pemburu Binatang untuk Menjaga Kelestarian Hutan
Meski ada larangan tersebut, kata dia, dalam praktik masih ada oknum-oknum yang mengirim ternak maupun daging babi ke luar daerah lantaran harga pasaran yang tinggi.
Kepada masyarakat yang hendak menyembelih ternak babinya agar melapor terlebih dahulu kepada petugas untuk dilakukan pemeriksaan kondisi kesehatan ternak tersebut. (Antara)
Berita Terkait
-
Sepatu New Balance Apa yang Mengandung Kulit Babi? Kenali Ciri-cirinya
-
6 Shio Ini Diramal Bakal Banjir Cuan Pada 10 Desember 2025, Kamu Salah Satunya?
-
Pajar Ariyana Persembahkan Gelar untuk Indonesia di WSL Manokwari Pro QS 2000
-
5 Rekomendasi Sepatu New Balance yang Tidak Mengandung Kulit Babi, Aman untuk Muslim
-
Motif Pelaku Mutilasi Istri Pegawai Pajak Manokwari, Minta Tebusan ke Suami Korban Lewat IG
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri