Suara.com - Kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi di Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI), Kota Batu, Malang, Jawa Timur hingga kini masih terus bergulir. Bahkan belakangan kasus ini menjadi perhatian masyarakat. Lantas sekolah Selamat Pagi Indonesia sekolah apa?
Dugaan adanya kasus kekerasan seksual yang dilakukan JE selaku terdakwa terhadap siswi-siswinya di SPI diketahui publik setelah Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) melaporkannya ke Polda Jatim pada akhir Mei 2021 lalu.
Sekolah Selamat Pagi Indonesia Sekolah Apa?
Dilansir dari laman resminya, sekolah Selamat Pagi Indonesia merupakan sekolah gratis yang dibangun dengan harapan untuk membantu anak-anak yatim piatu dan mereka yang kurang mampu. Tujuannya agar mereka bisa melanjutkan sekolahnya ke jenjang SMA.
Keunikan dari sekolah Selamat Pagi Indonesia ini adalah adanya keharmonisan dan toleransi yang terjadi pada siswa dan siswi disana yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Dengan latar belakang, serta suku, agama, ras, dan budaya yang beragam.
Profil Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI)
SMA Selamat Pagi indonesia yang berada di Jalan Pandanrejo No 1 Bumiaji, Batu, Jawa Timur berdiri sejak 1 Juni 2007. Sekolah ini memiliki keunikan karena dikenal dengan 5 agamanya. Sekolah ini memiliki asrama yang disediakan untuk para muridnya yang berasal dari beberapa daerah.
Sekolah Selamat Pagi Indonesia merupakan sekolah jenjang SMA gratis, di mana seluruh biaya hidup dan juga biaya pendidikan sepenuhnya ditanggung oleh Yayasan dan sekolah.
Karena seluruh peserta merupakan dari keluarga yatim piatu atau tidak mampu yang ingin melanjutkan pendidikan di jenjang SMA. Maka sekolah tidak menerima dan meminta peserta didik atau wali muridnya mengeluarkan biaya.
SMA ini satu-satunya sekolah menerapkan muatan kewirausahaan lokal lengkap dengan laboratorium yang diberi nama Kampoeng Succezz. laboratorium Kampoeng Succezz sendiri didirikan sebagai sarana untuk belajar secara langsung dalam menerapkan teori-teori yang didapatkan saat dikelas.
Hal ini dilakukan supaya peserta didik dapat mengalami secara nyata supaya menjadi kebiasaan (habit). Muatan lokal ini dilaksanakan demi mendukung program pemerintah kota Batu, Malang yang akan menjadikan kota batu sebagai kota wisata pendidikan.
Belakangan Sekolah Selamat Pagi Indonesia menjadi sorotan publik lantaran adanya dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh pendirinya, Julianto Eka Putra (JEP). Diketahui JEP juga menjadi motivator dan kini ia dibawa ke Lapas Lowok Waru Malang.
Julianto ditangkap di kediamannya di kawasan Citraland oleh petugas gabungan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Kejati Jatim) serta Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim. Proses penangkapan tersebut tidak berjalan mulus, lantaran keluarga Juliatno sempat menolak dan memberikan perlawanan hingga akhirnya mereka mau menurut dan membiarkan Julianto ditangkap.
Fakta Kasus Pelecehan 21 Alumni Jadi Korban
1. Cara Pelaku Menjerat Korban Terungkap Setelah Diundang di Podcast
Dua korban kekerasan seksualnya menceritakan peristiwa yang mereka alami ketika diundang di podcast Deddy Corbuzier. Dalam podcast tersebut, salah satu korban mengatakan jika tindakan pelecehan sering terjadi di sekolah yang didirikan Julianto. Dia juga memastikan bahwa masih banyak korban yang sampai saat ini masih takut untuk bersuara.
Sebelum melakukan pelecehan, korban mengaku pelaku lebih dulu memberikan motivasi dengan intens pada para korban. Selang sebulan korban mengaku telah diperkosa Julianto di asrama saat malam hari.
2. Pelaku Sempat Tak Ditahan
Meskipun sudah ditetapkan sebagai tersangka, pendiri Sekolah Selamat Pagi Indonesia tersebut tidak ditahan dan masih bebas berkeliaran. Hal ini diketahui dari hasil pengakuan korban yang mengatakan jika Julianto memiliki kenalan seorang jenderal sehingga bisa terlepas dari jeratan hukum.
3. Pelaku Akhirnya Ditahan
Pria yang diketahui sebagai motivator sekaligus pendiri Sekolah SPI itu saat ini telah dibawa ke Lapas Lowok Waru Malang. Julianto ditangkap di rumahnya di kawasan Citraland oleh petugas gabungan Kejati Jatim dan Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim. Meski sempat ada penolakan dari pihak keluarga namun palaku akhirnya bisa dibawa petugas.
4. Pelaku Mendekam di Lapas Malang
Terdakwa kasus kekerasan seksual terhadap beberapa siswi di Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu, Julianto Eka Putra (JEP) kini ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang.
5. Pelaku Dijerat Kasus Baru
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto mengungkapkan, jika pihaknya telah menerima limpahan kasus baru di sekolah SPI Kota Batu, Julianto Eka Putra (JEP) dari Polda Bali terkait adanya dugaan kasus eksploitasi ekonomi anak.
6. Diduga Korban Lebih dari 21 Orang
Kombes Dirmanto menyebut hingga saat ini ada 21 orang korban yang melapor dan semua korban merupakan alumni sekolah SPI Kota Batu. Saat ini Polda Jatim juga telah membuka hotline pengaduan, karena para korban yang berani melapor menyakini jika masih banyak korban yang tidak berani mengungkap tindak kekerasan seksual yang dilakukan Julianto.
Itulah tadi penjelasan mengenai sekolah Selamat Pagi Indonesia sekolah apa? Lengkap dengan fakta kasus pelecehan yang dialami oleh 21 korban alumni sekolah SPI.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari
Berita Terkait
-
Polda Jatim Periksa 12 Titik Dugaan Eksploitasi Anak di Sekolah SPI, Amankan Dokumen Daftar Nama Siswa
-
KPPPA Dukung Penegakan Hukum Kasus Kekerasan Seksual di Sekolah SPI
-
Korban Lain Kasus SPI Kota Batu Mulai Buka Suara di Podcast Denny Sumargo, Terungkap Masalah Eksploitasi Ekonomi
-
Peristiwa yang Ramai Kemarin, Syarat 'Good Looking' Masuk UB Malang sampai Update Kasus Pencabulan Sekolah SPI
-
Fakta Terbaru Kasus Pelecehan Seksual di Sekolah SPI Kota Batu, Versi Teman Korban dan Kepala Asrama
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik September 2025
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
Terkini
-
4 Tewas, Ini Daftar Nama-nama Korban Hilang usai Bali Diterjang Banjir Dahsyat!
-
Deputi Gubernur BI Diperiksa KPK, Kasus Korupsi CSR DPR RI Makin Terkuak?
-
Rahayu Saraswati Tinggalkan DPR: Pengakuan Mengejutkan dan Spekulasi Kabinet Prabowo Mencuat
-
Mahfud MD Ungkap Kecewanya Sri Mulyani Disamakan dengan Sahroni: Nangis Dibanding-bandingkan
-
'Jakarta Is Coming', Teror Kode di Dinding Jalanan Chile Jelang Kudeta Berdarah
-
Ucapannya Berbahaya, Menkeu Purbaya Dinilai Masih Beruntung Meski Remehkan Tuntutan 17+8, Kenapa?
-
Viral Pagar Beton Halangi Nelayan, Gubernur Pramono: Izin dari Pusat, Tapi Akses Harus Dibuka!
-
Sri Mulyani di Mata Rocky Gerung: You Are Our Beautiful Blessing
-
Rahayu Saraswati Mundur dari DPR Demi Kursi Menteri? Ini Kata Gerindra
-
Tak Tahu Uang dari Ridwan Kamil Hasil Korupsi, Lisa Mariana: Saya Pikir Beliau Banyak Duit