Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan di DKI Jakarta mengalami peningkatan. Pada periode Maret 2022, jumlah warga miskin di Jakarta mencapai 4,69 persen dari jumlah penduduk atau 502.040 orang.
Peningkatan angka kemiskinan ini bertepatan dengan menjelang lengsernya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Diketahui masa jabatan Anies akan berakhir pada Oktober 2022.
Pada periode September 2021 lalu, angka kemiskinan mencapai 498.290 atau 4,67 persen dari jumlah penduduk. Artinya, angka kemiskinan ini meningkat sebanyak 0,02 persen atau sebesar 3.750 orang dibandingkan periode September 2022.
"Penambahan jumlah penduduk miskin ini di antaranya disebabkan penurunan daya beli masyarakat yang masih terdampak pandemi Covid-19 dan juga kenaikan harga barang jasa," ujar Kepala BPS DKI Anggoro Dwitjahyono dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/7/2022).
Alasan meningkatnya angka kemiskinan di Jakarta, kata Anggoro, merupakan imbas dari meroketnya angka penularan Covid-19 yang terjadi pada awal 2022. P
"Perekonomian mulai membaik namun daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih," jelasnya.
Ia memaparkan, memang pada periode September 2021 sampai Maret 2022, ekonomi di Jakarta tumbuh 4,42 persen. Namun, laju inflasi juga tercatat cukup tinggi pada level 1,78 persen.
Selama pandemi Covid-19, bantuan dari pemerintah juga belum optimal dalam menekan penambahan angka kemiskinan ini.
"Pada saat yang bersamaan, kucuran berbagai jenis bantuan sosial baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi yang dapat membantu menjaga daya beli belum secara optimal didistribusikan," tuturnya.
Baca Juga: Penduduk Miskin di Jakarta Bertambah 3.750 Orang
"Hal ini berdampak pun pada tingkat konsumsi masyarakat miskin," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Penduduk Sangat Miskin Bertambah Dua Ribu Orang, Tingkat Ketimpangan di Jakarta Juga Ikut Naik
-
BPS DKI: Angka Kemiskinan di Jakarta Bertambah 3.750 Orang Akibat Pandemi Covid-19
-
Penduduk Miskin di Jakarta Bertambah 3.750 Orang
-
Garis Kemiskinan Sumsel Naik 4,71 Persen Awal Tahun Ini, Dipicu Harga Beras Dan Rokok
-
Ekspor Juni 2022 Melesat 40,68 Persen Berkat Komoditas Sawit
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Cemburu Istri Dituduh Selingkuh, Terkuak Motif Pria di Cakung Bakar Rumah
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar
-
Daftar 17 Hari Libur Nasional 2026 Resmi Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Pendidikan Ketua PBNU Gus Fahrur, Sebut Food Tray MBG Mengandung Babi Boleh Dipakai setelah Dicuci
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!