Suara.com - Anggota fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth menyoroti soal ramainya warga dari luar daerah dengan sebutan Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok (SCBD) yang kerap nongkrong di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Pasalnya, saat ini angka penularan Covid-19 di ibu kota tengah meroket.
Kenneth meminta Dinas Kesehatan DKI Jakarta membuat terobosan dengan membuka pelayanan gerai vaksin Covid-19 disekitaran Sudirman, tepatnya di lokasi nongkrong remaja 'SCBD'. Bahkan, jika perlu Pemprov DKI membuat aturan wajib vaksin bagi mereka yang nongkrong di Dukuh Atas.
"Kita anggap saja kondisi terburuk bahwa mereka semuanya belum divaksin, bukan mau suudzon yah. Buat saja aturan jika ingin nongkrong di kawasan Sudirman harus sudah vaksin 1,2 dan booster," ujar Kenneth kepada wartawan, Jumat (22/7/2022).
Anggota Komisi D DPRD DKI ini juga mengingatkan agar bocah 'SCBD' itu tetap taat protokol kesehatan (prokes) pencegahan penularan Covid-19. Apalagi kerumunan yang muncul karena kegiatan yang dikenal "Citayam Fashion Week" itu cukup besar.
"Saya tidak anti kreativitas, silahkan adik-adik bermain di wilayah Sudirman, tapi saya mohon tolong dijaga prokesnya, apalagi sekarang masih pandemi dan terjadi kerumunan seperti ini," tuturnya.
Saya berharap adik-adik 'SCBD' dapat memahami kondisi yang saat ini sedang melanda Jakarta bahwa telah terjadi peningkatan kasus Covid-19," tambahnya menjelaskan.
Bahkan jika perlu, Dinkes DKI juga harus menggelar tes swab rutin di kawasan Stasiun BNI City itu. Tujuannya untuk mencegah munculnya klaster baru Dukuh Atas karena ramainya warga yang nongkrong.
"Kemudian pertanyaan saya berikutnya apakah di lingkungan wilayah ini sudah terpasang pelayanan Peduli Lindungi? Kalau belum yah segera di pasang. Saya berharap saran saya ini didengar, jangan sampai nanti sudah kejadian yang enggak enak baru ujung-ujungnya main salah-salahan."
Baca Juga: Putus Sekolah, Remaja Asal Samarinda Ini Rela Merantau ke Makassar Jadi Badut Jalanan
Berita Terkait
-
PDIP Minta Jokowi Umumkan Nama Pengganti Tjahjo Kumolo Usai 40 Hari Masa Berkabung
-
Sekjen PDIP: Kita Bisa Menang Tiga Kali Pemilu, Kalau Diizinkan Rakyat
-
Covid-19 Melonjak, Kenneth PDIP Desak Anies Kembali Terapkan PSBB Ketat
-
Di Kantor DPD PDIP DKI, Hasto Lempar Sindiran Tanya Apa Prestasi Anies: Pasti Bingung Jawabnya
-
Sejarah Peristiwa Kudatuli, Komnas HAM Didesak Usut Tragedi di Kantor PDIP
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
Terkini
-
Pramono Anung Bantah Isu Tarif Parkir Jakarta Naik Jadi Rp30 Ribu/Jam: Itu Hoaks!
-
Protes Adalah Hak! API Lawan Pelabelan Negatif dan Ingatkan soal Kasus HAM
-
MK Lanjutkan Sengketa Pilkada Papua dan Barito Utara ke Tahap Pembuktian
-
Dasco Sambangi Prabowo di Istana, Lapor Perkembangan Terkini di Tanah Air hingga Keputusan DPR
-
Sejarah Nepal: Dari Kerajaan Kuno Hingga Republik Modern
-
Parah! PNS Bawaslu NTB Gelapkan Belasan Mobil Operasional, Apa Motif dan Modusnya?
-
Legislator Golkar Beri Tantangan Menkeu Purbaya: Buat Kejutan Positif, Jangan Bikin Pusing Lagi
-
CEK FAKTA: Presiden Prabowo Cairkan Bansos Rp 7 Juta per NIK, Benarkah?
-
Ferry Irwandi: TNI-Polri Harus Lindungi Rakyat
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji, Ngaku Jadi Korban Ibnu Mas'ud, Kok Bisa?