Suara.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) kembali menjadwalkan pemeriksaan terkait pengusutan kasus tewasnya Brigadir J alias Nofryansah Yosua Hutabarat, hari ini. Pihak yang kali ini dimintakan keterangan adalah para ajudan Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy.
Terkait agenda pemeriksaan itu, sebanyak 7 ajudan Irjen Ferdy Sambo sudah memenuhi panggian Komnas HAM. Namun, saat tiba di Komnas HAM sekitar pukul 09.45 WIB, para anggota Polri itu tidak mau berbicara alias bungkam terhadap awak media yang sudah menunggu mereka di luar gedung.
Dari tujuh ajudan Irjen Ferdy Sambo, belum diketahui secara pasti apakah Bharada E terduga pelaku penembakan terhadap Brigadir J ikut memenuhi panggilan Komnas HAM.
Pantuan Suara.com, ketujuh ajudan Ferdy Sambo tersebut datang secara tidak bersamaan. Awalnya hanya dua orang, kemudian disusul lima orang lainnya.
Ajudan Irjen Ferdy Sambo Diperiksa
Setelah memeriksa Tim Forensik Polri yang bertugas mengautopsi jenazah Brigadir J, Komnas HAM juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap seluruh ajudan Irjen Ferdy Sambo. Orang yang dijadwalkan untuk dimintakan keterangan itu termasuk Bharada E yang diduga telah membunuh Brigadir J saat baku tembak di rumah kediaman Ferdy Sambo, beberapa waktu lalu.
Agenda pemeriksaan terhadap para ajudan Ferdy Sambo itu diungkap oleh Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam.
"Besok agendanya adalah memanggil untuk meminta keterangan dari ADC dari Irjen Sambo, (termasuk Brada E)" kata Anam saat ditemui wartawan di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (25/7/2022) kemarin.
Anam juga mengungkap hasil pemeriksaan terhadap tim forensik Polri yang bertugas melakukan autopsi terhadap jenazah Brigadir J. Menurutnya, sejumlah hal yang mereka dalami yakni terkait luka di jenazah Brigadir J.
Baca Juga: Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J, Tim Mabes Polri Berangkat ke Jambi
"Yang tadi kami lakukan adalah meminta keterangan dari mulai tahap awal sampai tahap akhir. Apa yang disebut sebagai awal adalah mulai dari history, sejarah kapan jenazah masuk ke rumah sakit, kapan diautopsi dan lain sebagainya itu," kata Anam.
Dijelaskanya dalam pemeriksaan Komnas HAM mencecar Tim Forensik Polri terkait karakter dan jenis luka di tubuh Brigadir J. Hasilnya, Anam,mengatakan mendapatkan keterangan yang komprehensif.
"Kami juga mendapatkan keterangan sangat komprehensif karakter dan jenis luka. Yang berikutnya kami juga ngecek posisi luka itu memiliki sudut, dengan karakter sudut tembak kayak apa? Itu juga kami dikasih keterangan yang sangat-sangat komprehensif," kata Anam.
Didampingi Jenderal Bintang 3
Siang tadi, Tim Forensik Polri yang sempat mengautopsi jenazah Brigadir memenuhi panggilan pemeriksaan Komnas HAM.
Irwasum Komjen Agung Budi Maryoto yang datang mendampingi mengatakan seluruh tim forensik yang sempat mengotopsi jenazah Brigadir J hadir dalam pemeriksaan ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh