Suara.com - Insiden kecelakaan antara odong-odong dan kereta api jurusan Rangkasbitung-Merak terjadi di Desa Selibu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten.
Sebelum kecelakaan, penumpang ternyata sudah mengingatkan pengemudi untuk tidak mengebut karena di depan ada palang pintu kereta api.
"Saya kira kecelakaan itu dipastikan pengemudi odong-odong mengabaikan permintaan penumpang," kata Aris (30), warga Desa Cibetik, Kecamatan Walantaka, Serang saat ditemui RSUD dr Dradjat Prawiranegara, Serang, Selasa.
Warga tersebut mengetahui penumpang sudah mengingatkan pengemudi supaya tidak mengebut dari keponakannya yang selamat dari kecelakaan maut. Penumpang odong-odong, termasuk korban yang meninggal semuanya merupakan warga RT 009 Desa Cibetik.
Berdasarkan keterangannya, saat itu kereta api jurusan Rangkasbitung-Merak yang akan melintas di lintasan palang pintu sudah terlihat dari kejauhan. Namun, sopir odong-odong tidak menghiraukan permintaan penumpang dengan melintasi palang pintu dan langsung bablas.
Kereta api di lintasan sudah sangat mendekat dan tidak bisa dihindarkan lagi sehingga kecelakaan terjadi
"Kendaraan odong-odong tertabrak KA itu di antaranya sembilan orang meninggal dan puluhan lainya luka-luka," katanya.
Korban odong-odong yang meninggal itu adalah Saptiyah (51 tahun), Sawiyah (71), Saptanis (42), Kadilah (38), Sunenah (55), Yanti (22), Azzizatul Atiah (dua tahun), Ismawati (delapan tahun), dan Amanda (dua tahun).
"Semua korban meninggal dunia adalah perempuan,"ujarnya. [ANTARA]
Baca Juga: Odong-odong Tertabrak Kereta Api di Lintasan Tanpa Palang Pintu, 9 Orang Meninggal Dunia
Berita Terkait
-
Odong-odong Tertabrak Kereta Api di Lintasan Tanpa Palang Pintu, 9 Orang Meninggal Dunia
-
Daftar Korban Tewas Kecelakaan Odong-odong Tertabrak Kereta Api di Kragilan Serang, Semuanya Warga Walantaka
-
Tabrakan dengan Kereta Api di Serang, 9 Penumpang Odong-odong Tewas Termasuk Anak-anak
-
Odong-odong Dihantam KA Jurusan Rangkasbitung-Merak, 9 Orang Meninggal Dunia
-
9 Orang Tewas Akibat Odong-odong Tertabrak Kereta Api
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
HUT ke-80 TNI, PPAD Ajak Rawat Persatuan dan Kawal Masa Depan Bangsa
-
Kejati Banten Siap Jadi Mediator Polemik Penutupan Jalan Puspitek Serpong
-
HUT ke-80 TNI, Dasco: TNI Profesional dan Berkarakter Rakyat Jaminan Demokrasi
-
Finalisasi Perpres Tata Kelola MBG, Istana Pastikan Rampung Minggu Ini
-
Pengunjung HUT ke-80 TNI di Monas Membludak, Transjakarta Tambah 150 Armada
-
Penampakan Mobil Pengasuh Ponpes Al Khoziny usai Tertimpa Musala Roboh, Harganya Rp1 M?
-
DNA Dikirim ke Jakarta, Tim DVI Kerja Maraton Identifikasi 6 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny
-
Siapa Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem, Doktor Harvard dan Aktivis '66, Turun Gunung ke Pengadilan
-
Buka SPEKIX 2025, Mendagri: Ruang Merayakan Keberanian dan Kreativitas Anak Istimewa
-
Siapa Pengasuh Ponpes Al Khoziny? Publik Ramai-Ramai Tuntut Tanggung Jawab