Suara.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan masih adanya sejumlah wilayah yang tertular penyakit mulut dan kuku (PMK) namun belum membentuk satuan tugas (satgas) penanganannya. Bahkan ada beberapa wilayah yang sudah masuk zona merah PMK masih belum juga membentuk satgas.
Wiku mengatakan daerah yang kabupaten/kotanya termasuk setingkat provinsinya sudah membentuk satgas ialah Jawa Tengah. Selain provinsi tersebut, ada Provinsi Aceh, Kepulauan Riau, Jambi, Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sebagian kabupaten/kota-nya sudah membentuk Satgas PMK.
Akan tetapi, Wiku mencatat masih ada wilayah yang juga belum membentuk Satgas PMK.
"Masih terdapat wilayah-wilayah tercatat kasus PMK yang belum sepenuhnya membentuk satgas PMK baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (26/7/2022).
Wilayah yang dimaksud ialah Sumatera Utara, Lampung, Kalimantan Barat, Banten dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Wilayah tersebut belum membentuk Satgas PMK baik di level kabupaten/kota maupun provinsi.
Padahal wilayah tersebut masuk ke dalam kategori zona merah. Adapun Bangka Belitung yang masuk zona kuning juga belum membentuk Satgas PMK untuk level kabupaten/kotanya.
"Sedangkan Provinsi Jabar yang merupakan zona merah, pembentukan satgas baru dilakukan di tingkat kabupaten/kota tepatnya di Kabupaten Garut," ucapnya.
Wiku menyampaikan bahwa perlu menjadi perhatian bagi wilayah-wilayah khususnya yang terdampak kasus PMK yang belum membentuk Satgas PMK seperti Sumatera Barat dan Kalimantan Tengah.
Atas situasi tersebut, maka Wiku mendorong pemerintah daerah untuk segera membentuk satgas PMK sebagai upaya percepatan penanganan penyakit menular hewa ternak tersebut.
Baca Juga: Heboh Citayam Fashion Week, Puluhan Motor Diangkut Dishub! Penjaga Parkir: Kami Tanggung Jawab
"Padahal saat ini kita berada dalam situasi darurat dan pembentukan satgas tersebut adalah langkah penting dalam mengendalikan wabah," ucapnya.
"Maka dari itu kami menegaskan kepada pemerintah daerah provinsi serta kabupaten/kota yang wilayahnya terkonfirmais tertular PMK dan belum membentuk satgas PMK untuk segera melakukan pembentukan satgas sebagai upaya percepatan penanganan PMK."
Berita Terkait
-
Penumpang Asal Indonesia yang Tiba di Perth Harus Lintasi Keset Sanitasi Terlebih Dulu
-
Bandara Perth Mulai Uji Coba Keset Sanitasi untuk Penumpang dari Indonesia
-
PM Australia Tak Akan Tutup Perbatasan dengan Indonesia Akibat Wabah PMK
-
Hindari Penyakit Mulut dan Kuku, Begini Cara Mengolah Daging yang Benar
-
Seribuan Ternak di Agam Terkonfirmasi PMK
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar