Suara.com - Lalu Haerul Rijal, jemaah asal embarkasi Nusa Tenggara Barat, memiliki pengalaman haru saat dirawat di Rumah Sakit King Faisal, Jeddah, Arab Saudi. Dia dirawat karena retensi urin yang berbuntut pembedahan perut.
Haerul merasa seperti berada di planet lain dan ingin menangis. Dia mengaku memiliki kendala bahasa karena tidak memahami sehingga merasa sangat asing. Ketika ada orang yang masuk, dia tidak mengerti.
“Kemarin rasanya kaya jatuh di planet lain, rasanya kaya (seperti) mau nangis. Ada orang dateng ucapin Assalamualaikum, terus dia terangkan apa bahasanya nggak ngerti, saya merasa asing sekali,” curhat Lalu Haerul Rijal saat dikunjungi tim KKHI Makkah, Sabtu (23/7/2022).
Saat tim visitasi tiba di RS King Faisal, bertepatan jam makan pasien. Buntutnya, dr. Ovi Rusmariza menyuapi pasien untuk memastikan yang bersangkutan mendapatkan asupan makanan cukup dan nutrisi.
“Saya mau yang dibawakan dokter saja,” ujar Haerul saat diminta memilih menu makan siang yang disediakan rumah sakit atau yang dibawakan tim visitasi.
Saat menerima tim visitasi, rona muka Haerul berangsur-angsur cerah. Terutama, saat yang bersangkutan sudah mencurahkan perasaannya kepada tim.
“Sebetulnya di KKHI udah enak sekali. Seandainya saya bisa ditangani di sana saja,” ungkap dia lagi.
Apa yang dirasakan Haerul, merupakan gambaran jemaah haji indonesia pada umumnya, dimana kendala bahasa menimbulkan ketidaknyamanan pasien dalam mendapatkan perawatan.
Alhasil, visitasi pasien diharapkan dapat mempercepat penyembuhan pasien, karena pasien merasa didampingi.
Baca Juga: Jadwal Pemulangan Jemaah Haji 27 Juli 2022, Berapa Kloter?
“Kemarin saya merasa terdampar, hari ini bahagia sekali karena seperti bertemu saudara jauh” ucapnya haru.
Menurut dr. Ovi, kondisi pasien baik dan stabil. Pihaknya menunggu konfirmasi dari pihak rumah sakit untuk memastikan kapan jemaah sudah bisa keluar dari RSAS dan melanjutkan pemulihan di KKHI Makkah.
“Kondisi pasien kami pantau setiap hari,” ujarnya.
Pasien yang dirawat di RSAS umumnya membutuhkan penanganan medis yang lebih lanjut, yang memang tidak bisa ditangani di KKHI. Salah satunya adalah Muhadi, jemaah haji asal wonosobo.
Muhadi mengalami serangan jantung pada saat menjalankan puncak haji di Armuzna. Serangan pertama terjadi di arafah, dan serangan kedua terjadi di mina saat hari terakhir lontar jumrah.
Pada saat serangan, muhadi langsung di rujuk ke RSAS Mina Al Wadi.
Berita Terkait
-
Jadwal Pemulangan Jemaah Haji 27 Juli 2022, Berapa Kloter?
-
Langgam Sunan Kalijaga di Kajian Sayyid Ahmad
-
Tips Cegah Masalah Pernapasan pada Jemaah Haji, Jangan Kendor Pakai Masker
-
Viral Curhatan Anak Miliki Ayah 'Ansos' Tak Pernah Salat Jemaah di Masjid, Respons Warganet Terbelah
-
Pengalaman Jemaah Naik Bus Shalawat: Setia Antarkan ke Masjidil Haram
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global