Suara.com - Pemerintah Indonesia bersama Amerika Serikat mengumumkan kemitraan untuk mengurangi limbah plastik di laut-laut Indonesia melalui program "Clean Cities, Blue Ocean" (Kota Bersih, Laut Biru).
Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) melalui program tersebut akan memperluas infrastruktur pengumpulan dan daur ulang sampah di Indonesia yang akan menghasilkan plastik daur ulang berkualitas tinggi dan dapat ditelusuri, demikian menurut Kedutaan Besar AS di Jakarta dalam keterangannya yang diterima pada Kamis.
"USAID gembira dapat mendukung kemitraan baru ini yang menggabungkan pembiayaan dari publik dan swasta yang akan membantu memenuhi permintaan plastik daur ulang dan pada saat yang sama juga memperkuat sistem pengelolaan sampah di masyarakat," kata Direktur USAID Indonesia Jeff Cohen.
"Bersama-sama kita akan membantu mengumpulkan dan mencegah sampah plastik yang berbahaya agar tidak hanyut ke laut, tapi mengubahnya menjadi keuntungan finansial dan mata pencaharian bagi masyarakat Indonesia," ujar Cohen.
Tahap awal kemitraan itu akan berfokus di kota Semarang, yang merupakan salah satu kota terbesar di pulau Jawa.
Seperti banyak kota besar lainnya, Semarang menghadapi tekanan yang semakin besar untuk mengurangi volume dan mendaur ulang sampah yang terus meningkat, tetapi kota tersebut tidak memiliki sistem daur ulang yang layak secara ekonomi maupun logistik.
Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Scenaider Siahaan mengatakan bahwa pembiayaan campuran dari publik dan swasta dalam pengelolaan sampah membawa peluang bagi investasi swasta untuk mendukung ekonomi sirkular.
Pembiayaan campuran itu, menurut Scenaider, menutup siklus daur ulang produk yang akan mengurangi kerugian material sehingga meminimalkan kerusakan lingkungan hidup dan mencegah menipisnya sumber daya alam.
"Pemerintah Indonesia melihat pembiayaan campuran sebagai instrumen yang semakin penting untuk memobilisasi pendanaan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan," ujarnya.
Baca Juga: ADUPI Gencarkan Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional, Konsep Ekonomi Kreatif Daur Ulang Sampah
Kemitraan antara Indonesia dan AS ini akan memperluas infrastruktur pengumpulan dan daur ulang sampah, membangun kapasitas pemerintah daerah untuk perencanaan dan pengelolaan sampah, serta memobilisasi dan memberdayakan sektor sampah informal yang penting bagi pengelolaan sampah lokal tetapi seringkali kurang termanfaatkan karena sumber daya yang terbatas.
Sebagai contoh, fasilitas baru akan dibuat untuk bisa menampung, memilah, dan memproses sekitar 30 ton material plastik per hari dan akan membantu menyediakan pendapatan baru bagi sekitar 100 karyawan dan pengepul sampah lokal.
Pada 2025, sebanyak 68 persen dari lebih dari 270 juta penduduk Indonesia diperkirakan akan tinggal di daerah perkotaan, di mana sampah yang bisa dikumpulkan hanya sekitar setengahnya saja. [Antara]
Berita Terkait
-
Bumi Belum Merdeka: Dijajah Sampah Plastik yang Kita Biarkan
-
Keseruan Voluntrip Ramadhan: "GELORA" Teman Berjalan di Kampung Piyungan
-
Intip Koleksi Tas Ramah Lingkungan dari Limbah Plastik yang Stylish
-
Dibanjiri Sampah Plastik, Pantai Senegal Berharap pada Label Ramah Lingkungan
-
Kurangi Limbah Plastik, BOLD Terapkan Program Trade-In
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Geger Jaket Berisi Ratusan Butir Peluru di Sentani Jayapura, Siapa Pemiliknya?
-
Dikenal Licin, Buronan Asal Maroko Kasus Penculikan Anak Tertangkap usai Sembunyi di Jakarta
-
Prabowo Pertahankan Kapolri usai Ramai Desakan Mundur, Begini Kata Analis
-
Icang, Korban Congkel Mata di Bogor Meninggal Dunia
-
Gibran Dikritik Habis: Sibuk Bagi Sembako, Padahal Aksi Demonstrasi Memanas
-
Wajib Skrining BPJS Kesehatan Mulai September 2025, Ini Tujuan dan Caranya
-
Muktamar PPP Bursa Caketum Memanas: Husnan Bey Fananie Deklarasi, Gus Idror Konsolidasi Internal
-
Viral Poster Kekesalan WNI di Sydney Marathon: 'Larilah DPR, Lari dari Tanggung Jawab!'
-
Viral PHK Massal Gudang Garam di Tuban, Isak Tangis Karyawan Pecah dan Soroti Kondisi Dunia Kerja
-
Bukan Saya, Anggota PSI Klarifikasi Usai Wajahnya Mirip Driver Ojol yang Dipanggil Wapres Gibran