Suara.com - Kontrak kerja sama pengelolaan air bersih Perumda PAM Jaya atau swastanisasi air PT Aetra Air Jakarta dan PT PAM Lyonnaise Jaya dengan Perumda Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya akan berakhir pada Januari 2023. Hal ini nantinya akan memberikan dampak pada karyawan kedua perusahaan swasta itu.
Sebab, dengan berakhirnya kontrak swastanisasi air, maka sepenuhnya pengelolaan air perpipaan di Jakarta akan dipegang oleh PAM Jaya.
Direktur Pelayanan PAM Jaya, Syahrul Hasan, mengatakan masalah karyawan ini merupakan wewenang kedua perusahaan itu. Pihaknya menyerahkan urusan ini pada internal masing-masing.
"Aetra dan Palyja itu statusnya bagaimana? Itu internal Palyja, internal Aetra," ujar Syahrul kepada wartawan, Jumat (1/8/2022).
Syahrul juga belum bisa memastikan apakah nantinya para karyawan Palyja dan Aetra akan ditarik ke PAM Jaya. Hal ini disebutnya masih dalam pembahasan oleh tim transisi PAM Jaya.
"Apakah akan direkrut oleh PAM Jaya? kami masih dalam taraf kajian. Mengingat, tanggal 1 Agustus sampai dengan tanggal 31 Januari 2023 itu adalah masa transisi," tutur Syahrul.
Syahrul menyebut ada sejumlah pegawai PAM Jaya yang bertugas di Aetra dan Palyja dengan status second employee. Nantinya, mereka akan dikembalikan kepada PAM Jaya untuk menjadi pegawai tetap.
"Pada tahun 1997-1998, karyawan Pam Jaya yang jumlahnya kurang lebih seribuan orang, itu dideliver menjadi karyawan Aetra dan Palyja disebut dengan seconded employe. Jadi, nanti mereka pada tanggal 1 februari 2023 balik lagi ke PAM Jaya," ucapnya.
Selain itu, tim transisi berakhirnya swastanisasi air ini fokus pada pembahasan lima kluster. Pertama adalah pengambilalihan aset milik Aetra dan Palyja.
Baca Juga: Anies Copot Dirut PAM Jaya Jelang Akhir Swastanisasi Air, Pemprov DKI: Penyegaran Saja
Lalu kedua, urusan bisnis seperti produksi dan pelayanan air bersih kepada warga yang sebelumnya dijalankan dua mitra swasta itu. Baru ketiga, tim akan membahas soal sumber daya manusia.
"Kluster keempat terkait dengan legal aspek, aspek hukum pemindahaan pengelolaan air secara menyeluruh. Sementara, kluster kelima fokus kepada sumber utama atau main source," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Mulai 2023, PAM Jaya Produksi Air Bisa Langsung Minum
-
Gubernur DKI Jakarta Copot Dirut PAM Jaya, Kenapa?
-
Anies Copot Dirut PAM Jaya Jelang Akhir Swastanisasi Air, Pemprov DKI: Penyegaran Saja
-
Anies Baswedan Ganti Dirut PAM Jaya dan Pasar Jaya Jelang Akhir Swastanisasi Air
-
PAM Jaya Inisiasi Smart Water Hackathon Pertama di Indonesia
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
Terkini
-
KPK Terbitkan Sprindik Baru dalam Kasus Korupsi Minyak Mentah dan Produk Kilang Pertamina-Petral
-
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid, Jadi Operasi Tangkap Tangan Keenam di 2025
-
BREAKING NEWS! KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Prabowo Pastikan Negara Hadir, APBN Siap Bantu Bayar Utang Whoosh?
-
Tito Karnavian: Rp210 T untuk Hidupkan Ekonomi Desa Lewat Kopdeskel Merah Putih
-
Geger Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Saat Mau Numpang Tidur di Masjid, Begini Kronologinya
-
Sosok Erni Yuniati: Dosen Muda di Jambi Tewas Mengenaskan, Pelakunya Oknum Polisi Muda Baru Lulus
-
3.000 Pelari Padati wondr Surabaya ITS Run 2025, BNI Dorong Ekonomi Lokal dan Budaya Hidup Sehat
-
Tegaskan IKN Tak Akan Jadi Kota Hantu, Menkeu: Jangan Denger Prediksi Orang Luar, Sering Salah Kok
-
Setara Institute Sebut Upaya Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Sengaja Dilakukan Pemerintah