Suara.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar menyebut jika kelompok teroris adalah orang-orang yang bersekutu dengan setan. Lantaran, jauh dari ajaran agama, kelompok teroris rentan sangat anti terhadap kemanusiaan.
Pernyataan itu diungkap Boy dalam Deklarasi Kesiapsiagaan Nasional yang digelar BNPT di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (2/8/2022). Awalnya, Boy mengatakan, pentingnya memperkokoh kewaspadaan untuk mencegah intoleransi, radikalisme dan terorisme.
"Bagaimana kita semakin memperkokoh kewaspadaan nasional, kita semakin memperkokoh daya tangkal kita, semakin memperkokoh daya daya cegah kita," ujar Boy dalam sambutannya.
Boy menyebut intoleransi, radikalisme dan terorisme seperti virus Covid-19 yang tidak terlihat keberadaan. Bahkan kemungkinan berada dalam lingkungan masyarakat yang tidak diketahui.
"Virus intoleransi radikalisme terorisme, seperti virus Covid-19, kadang-kadang kita OTG tidak terasa, mungkin yang OTG ada di lingkungan kita, ada di kanan kiri kita ada di rumah kita atau di tetangga kita atau di komunitas kita atau satu almamater. Ini adalah sebuah kondisi realita yang perlu yang perlu kita lihat dari sisi perkembangannya sangat signifikan," tutur Boy.
Mantan Kapolda Papua itu menceritakan Indonesia memiliki pengalaman pahit terkait kejahatan terorisme. Ia pun mengingat peristiwa Bom Bali yang terjadi pada 12 Oktober 2002 silam.
Aksi terorisme tersebut kata Boy adalah sebuah realita bahwa ada anak bangsa Indonesia yang terpapar ideologi terorisme. Bahkan dalam ideologi terorisme itu menggunakan narasi-narasi agama
"Sebuah realita, bahwa ada anak bangsa akhirnya bersekutu dengan ideologi kekerasan, ideologi terorisme yang masuk ke dalam sistem kehidupan masyarakat tidak terasa. yang lebih berbahaya lagi adalah menggunakan narasi-narasi agama, dalil-dalil agama," ucap dia.
Karena itu, Boy menuturkan hal tersebut sebagai sebuah pembajakan terhadap nilai-nilai agama yang tidak dibenarkan.
Baca Juga: Pemimpin Al-Qaeda Ayman Al-Zawahiri Tewas Akibat Serangan Drone AS Di Afghanistan
Boy menegaskan bahwa agama merupakan sebuah rahmat, cinta dan kasih, kedamaian dan kesalehan sosial.
"Harus yakin bahwa agama adalah rahmat, agama adalah cinta dan kasih, agama adalah kedamaian, agama adalah kesalehan sosial, mereka menggunakan mengatasnamakan narasi-narasi agama ini yang berbahaya," tutur Boy.
"Indonesia yang memang 80 persen, katakanlah pemeluk agama Islam tentu ini bisa menjadi kondisi yang sangat potensial dipengaruhi oleh mereka-mereka yang tidak bertanggung jawab, apalagi menggunakan narasi agama," sambungnya.
Sehingga, kata Boy, pentingnya kolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat dalam program moderasi beragama. Semua pihak kata Boy harus meyakinkan bahwa aksi terorisme bukan merupakan amalan atau ajaran agama, namun merupakan ajaran orang-orang yang bersekutu dengan setan dan anti terhadap kemanusiaan.
"Kami kolaborasi dengan pemuka agama, kementerian agama, tokoh-tokoh lintas agama, agar kita yakinkan bahwa bukan itu amalan daripada agama, itu (terorisme) adalah amalan dari orang-orang yang bersekutu dengan setan dan tentu anti terhadap kemanusiaan."
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana