Suara.com - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo meminta Majelis Kehormatan Displin Kedokteran (MKDK) turun tangan langsung dalam menanggapi kematian bayi di RSUD Jombang. Ini menyusul adanya duaan pemaksaan persalinan secara normal.
Menurut Rahmad, MKDK tidak bisa hanya diam saja dan menunggu laporan. MKDK harus menjemput bola secara langsung.
"Apapun organisasi anda, itu hanya sebatas menunggu laporan. Tapi karena ini telah menjadi isu publik, sudah menjadi isu masyarakat," kata Rahmad kepada wartawan, Selasa (2/8/2022).
Bukan sekadar menjemput bola dalam menanggapi insiden tersebut, Rahmad meminta MKDK turut melakukan investigasi.
"Biar tidak terjadi fitnah, terjadi bias sehingga MKDK turun tangan langsung karena ini sudah menjadi isu nasional. Jadi jangan hanya menunggu bola, jangan hanya menunggu laporan meskipun prosedurnya harus menunggu laporan," kata Rahmad.
Sementara itu terkait proses pemisahan organ tubuh bayi dalam proses persalinan secara normal di RSUD Jombang, Rahmad mengaku prihatin dan menyampaikan duka mendalam bagi orang tua, terutama sang ibu dari bayi.
"Demi keselamatan ibu terpaksa suatu hal yang sangat menyentuh hati kita tentu ikut simpati empati. Namun kita juga harus memahami, ini adalah dunia kedokteran, dunia medis ya tentu harus kita hormati keputusan dokter melakukan seperti itu," kata Rahmad.
Sebelumnya, Bupati Jombang Mundjidah Wahab akhirnya angkat bicara terkait bayi meninggal saat proses persalinan secara normal di RSUD Jombang.
Bupati Mundjidah Wahab mengatakan, bahwa proses pemisahan organ tubuh bayi pada proses persalinan pasien di RSUD Jombang sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) untuk menyelamatkan ibu bayi.
"Itu sudah sesuai SOP yang benar untuk menyelamatkan ibu dari bayi yang dipisahkan organ tubuhnya. Kebetulan bayi dalam keadaan sudah meninggal," kata Mundjidah Wahab mengutip dari Timesindonesia.co.id jejaring Suara.com, Selasa (2/8/2022).
Ia menyampaikan keprihatinan peristiwa yang menimpa warganya tersebut.
"Saya juga turut prihatin. Tadi saya juga sudah menjenguk korban dan keluarga sudah menerimanya. Karena emang itu, jalan satu-satunya menyelamatkan ibunya," jelasnya.
Mundjidah mengungkapkan setelah meninjau korban, kondisi pasien dalam kondisi badan yang gemuk serta memiliki riwayat penyakit gula darah. Pihaknya juga mengimbau agar dalam kondisi seperti itu harus rutin menjalani pemeriksaan saat mengandung.
"Kami, mengimbau agar bagi ibu hamil yang mempunyai riwayat penyakit untuk sering melakukan kontrol pemeriksaan ke dokter agar kejadian seperti ini tidak terulang," imbau orang nomor satu di Jombang ini.
Dipaksa Lahiran Normal
Berita Terkait
-
8 Potret Gender Reveal Anak Kedua Felicya Angelista dan Caesar Hito, Sempat Dikira Anak Lelaki
-
Klarifikasi RSUD Jombang Kasus Ibu Dipaksa Lahiran Normal Berujung Bayi Wafat
-
Bupati Jombang Pasang Badan Dugaan Pemaksaan Persalinan Normal Berujung Bayi Meninggal, Sebut RSUD Sudah SOP
-
Viral RSUD Jombang Paksa Ibu Lahiran Normal hingga Bayi Meninggal, Begini Penjelasan Pihak Rumah Sakit
-
Sorotan Kemarin: Riuh Penutupan Padepokan Gus Samsudin Blitar hingga Dugaan RSUD Jombang Paksa Pasien Melahirkan Normal
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Respons Kejagung Usai Sandra Dewi Cabut Gugatan Keberatan Perampasan Aset
-
Diduga Imbas Tabung Gas Bocor, Wanita Lansia Bos Warung Makan di Penjaringan Tewas Terpanggang
-
Gus Miftah 'Sentil' Soal Kiai Dibully Gara-Gara Es Teh, Publik: Belum Move On?
-
Buron! Kejagung Kejar Riza Chalid, WNA Menyusul di Kasus Korupsi Pertamina
-
Dilema Moral Gelar Pahlawan Soeharto, Bagaimana Nasib Korban HAM Orde Baru?
-
Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung: Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Utang Kopi
-
Telan Kerugian Rp1,7 Miliar, Kebakaran Gudang Dekorasi Pesta di Jaktim karena Apa?
-
Divonis 4 Tahun dan denda Rp1 Miliar, Nikita Mirzani Keberatan: Ini Belum Berakhir!
-
Bejat! Pemuda Mabuk di Tasikmalaya Tega Cabuli Nenek 85 Tahun yang Tinggal Sendiri
-
Ribka Tjiptaning PDIP: Soeharto 'Pembunuh Jutaan Rakyat' Tak Pantas Jadi Pahlawan!