Suara.com - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs Ahmad Khoirul Umam mengatakan keputusan mengenai siapa yang akan maju menjadi calon presiden di PDI Perjuangan ada di tangan Megawati Soekarnoputri.
Dan menurut Umam, kader PDI Perjuangan yang paling dipercaya Megawati adalah putrinya, Puan Maharani. "Sebab, sebagai politisi, Puan tidak mungkin mengkhianati ibu kandungnya sendiri," kata Umam, hari ini.
Tetapi di internal PDI Perjuangan pada saat ini, kata Umam, ada sebagian orang yang mencoba merasionalkan pikiran Megawati dan pendukungnya untuk tidak mengusung Puan karena mereka khawatir akan kalah.
Umam menyebut pandangan seperti itu didasarkan pada asumsi-asumsi dasar yang diperoleh dari hasil survei, meskipun angka elektabilitas masing-masing figur tidak ada yang bisa mendominasi.
"Tapi, logika itu tak ubahnya pikiran semu. Sebab, jika PDIP mencalonkan tokoh lain selain Puan dan kemudian calon itu menang, maka belum tentu capres-cawapres terpilih itu akan tunduk dan patuh kepada Megawati bersama para pendukung Soekarnoisme lainnya," kata Umam.
"Artinya, seandainya capres PDIP yang bukan Puan menang, kemungkinan ia berkhianat kepada Bu Mega sangat tinggi. Belajar dari pengalaman tersebut, apakah itu yang diartikan sebagai "kemenangan oleh Bu Megawati dan PDIP? Apalagi kalau sampai tokoh non-Puan yang akan didukung PDIP itu kalah? Akan lebih tragis lagi," Umam menambahkan.
Itu sebabnya, menurut Umam, PDI Perjuangan harus bersikap realistis.
Apalagi Puan merupakan individu yang rasional. Artinya, jika Puan maju dan menang, kata Umam, tentu itu yang diharapkan. Namun jika puan kalah, tetap dapat menarik kekuatan agar PDI Perjuangan tetap menjadi bagian dari pemerintahan.
"Tapi kalaupun Puan kalah, ia bisa nge-deal dengan kekuatan yang ada agar PDIP tetap bisa ikut menjadi bagian dari pemerintahan. Dengan demikian, PDIP bisa tetap eksis. Langkah itu sangat terbuka dilakukan, mengingat Puan adalah pribadi yang rasional dan ia tidak memiliki garis konflik dan permusuhan dengan siapapun," kata dia.
Baca Juga: Beri Himbauan untuk Daftar Subsidi BBM, Puan Maharani Kok Sampai Dirujuk oleh Warganet?
Demikian pula sebaliknya, jika Puan menang sebagai capres atau cawapres, PDI Perjuangan dapat mencetak kemenangan di pemilu 2024.
"Jadi, pencapresan Puan adalah sebuah keharusan," katanya.
Berita Terkait
-
Analis Bongkar Alasan Prabowo Copot Budi Gunawan: Imbas 'Agustus Kelam', Loyalitas Ganda Disorot
-
Gaji DPR Turun Drastis, Dasco: Beban Negara Berkurang, Legislator Bekerja Lebih Baik
-
Rangkul Tokoh Publik, Puan Maharani Minta Maaf! DPR Janji Transformasi Usai Gelombang Protes
-
Puan Maharani Pimpin Reformasi DPR; Gebrakan Awal, Tuntutan Publik Menyusul?
-
Didemo Sana Sini, Puan Bersiap Hapus Tunjangan Rumah DPR, Kunker Disetop!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya