Suara.com - Penyanderaan di sebuah bank di Beirut, Lebanon, hari Kamis (11/8), di mana seorang laki-laki bersenjata menuntut bank tersebut untuk mengizinkannya menarik tabungannya yang selama ini dibatasi, berakhir. Tidak ada yang cedera dalam insiden itu.
Pihak berwenang mengatakan Bassam Al-Sheikh Hussein, usia 42 tahun, memasuki bank itu dengan senjata dan tabung bensin. Ia melepaskan tiga tembakan peringatan dan mengunci bank itu bersama 10 sandera. Hussein mengancam akan membakar dirinya kecuali bank mengizinkannya menarik tabungannya.
Setelah perundingan selama beberapa jam, ia menerima tawaran bank untuk menarik sebagian tabungannya. Ia kemudian membebaskan para sandera dan menyerahkan diri pada pihak berwenang.
Seorang pengacara yang ikut serta dalam proses perundingan itu mengatakan sebenarnya Hussein tidak benar-benar menerima uang sepeser pun.
Setelah Hussein ditangkap aparat keamanan, istrinya, Mariam Chehadi, yang berdiri di luar bank itu, mengatakan kepada wartawan bahwa suaminya “melakukan apa yang harus dilakukannya.”
Drama penyanderaan di distrik Hamra yang ramai di kota Beirut itu merupakan babak menyakitkan terbaru dalam kemerosotan ekonomi Lebanon yang memasuki tahun ketiga. Bank-bank negara yang sejak tahun 2019 kekurangan uang telah memberlakukan pembatasan ketat pada penarikan aset mata uang asing sehingga jutaan orang tidak dapat mengakses tabungan mereka sendiri.
Kepala Bank Employees Syndicate George Al Haj mengatakan kepada media lokal bahwa tujuh atau delapan karyawan bank disandera bersama dua pelanggan lain.
Sang penyandera, Bassam Al-Sheikh Hussein, memiliki tabungan bernilai 21.000 dolar yang tidak bisa diambil di bank itu dan selama ini telah berjuang keras menarik uangnya untuk membayar tagihan medis ayahnya; demikian ujar Hassan Moghnieh, kepala kelompok advokasi Association of Depositors di Lebanon yang juga ikut serta dalam perundingan saat penyanderaan berlangsung.
Saudara laki-laki Hussein, Atef, yang berdiri di luar bank itu, mengatakan kepada Associated Press bahwa saudaranya akan bersedia menyerahkan diri jika pihak bank mengizinkannya menarik uang tabungannya untuk membayar tagihan dan pengeluaran keluarga lainnya.
Baca Juga: Cerita Korban Penyekapan di Kamboja; Tak Capai Target, Dipukul Hingga Disetrum
“Saudara saya bukan bajingan. Dia laki-laki yang baik,” ujar Atef Al Sheikh Hussein. “Dia ingin menarik uang miliknya sendiri untuk diberikan kepada orang lain (membayar tagihan.red).”
Tentara dan polisi dari Pasukan Keamanan Dalam Negeri Lebanon, bersama agen-agen intelijen mengepung daerah itu.
Sementara puluhan orang berdemonstrasi selama proses perundingan, meneriakkan slogan-slogan menentang pemerintah dan bank Lebanon. Para demonstran juga mendesak agar penyandera diperkenankan menarik tabungannya sendiri. Banyak pengamat memujinya sebagai pahlawan.
Lebanon menderita krisis ekonomi terburuk dalam sejarah modernnya. Tiga perempat dari populasi telah jatuh dalam kemiskinan dan nilai pound Lebanon telah anjlok lebih dari 90 persen terhadap dolar Amerika. (Sumber: VOA)
Berita Terkait
-
Cerita Korban Penyekapan di Kamboja; Tak Capai Target, Dipukul Hingga Disetrum
-
Data Terbaru WNI yang Disekap di Kamboja Bertambah Menjadi 60 Orang
-
Momen Perpisahan Istri Hamil Besar di Tinggal Tugas Suami ke Lebanon
-
Pelatih Australia: Laga Final yang Ketat Jadi Ending yang Pas buat FIBA Asia Cup 2022
-
Panitia FIBA Asia Cup 2022 Benarkan Konflik Tim Yordania dan Lebanon
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah