Suara.com - Penceramah Nahdlatul Ulama KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq menjelaskan dua tanggung jawab kaum Muslimin dan pesantren Indonesia dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.
Gus Muwafiq mengatakan saat ini banyak orang Indonesia yang tidak bangga dengan negaranya, tidak cinta Tanah Air. Itu sebabnya, perlu diingatkan kembali misi waliyullah.
"Kaum Muslimin dan pesantren punya tanggung jawab sebagai manusia dan tanggung jawab jadi penerus dakwah waliyullah," ujar Gus Muwafiq saat ceramah di Ma'had Bahrul Huda, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, dikutip dari nu.or.id, Selasa (16/8/2022).
Gus Muwafiq menjelaskan tanggung jawab kaum Muslimin dan pesantren sebagai manusia karena diberikan anugerah ilmu. Ia menuturkan dengan ilmu, manusia menjadi pemimpin di atas makhluk lainnya.
"Ilmu tersebut diberikan Allah untuk menciptakan kehidupan yang baik dan tenteram. Tidak merusak dan merugikan orang lain. Hal ini diajarkan para waliyullah dan ulama dengan tidak merusak budaya baik masyarakat Indonesia," tutur Gus Muwafiq.
Selain itu, kata Gus Muwafiq, dengan ilmunya, manusia bisa mengatur sekuat-kuatnya gelombang laut.
"Akhirnya kalah dengan ilmu manusia. Gunung habis karena ilmunya manusia. Ikan di laut dipindahkan ke daratan. Batu dan kayu disatukan jadi bangunan. Dengan ilmu dan akalnya manusia bisa memimpin apa saja," kata Gus Muwafiq.
Gus Muwafiq mengingatkan, ilmu yang dimiliki manusia memiliki sisi negatif juga. Apabila tidak dididik dengan pendidikan ala Rasulullah yang diajarkan di pesantren, maka bisa berbahaya buat diri sendiri dan manusia lainnya.
Para waliyullah dan ulama terdahulu kata Gus Muwafiq selalu mengajarkan hidup yang rukun agar ibadah kepada Allah bisa berjalan dengan lancar dan khusyuk.
Baca Juga: Link Twibbon HUT RI ke-77 untuk Profil Facebook, Instagram hingga WhatsApp
"Cuma manusia karena ilmunya memiliki sifat negatif, lebih menyerupai hewan. Oleh karenanya manusia harus dididik agar tetap ingin tugasnya sebagai khalifah fil ardi," kata dia.
Gus Muwafiq menambahkan tugas kedua kaum Muslimin dan pesantren yaitu menerus perjuangan waliyullah. Sebab Islam dibawa oleh para waliyullah yang sebagian sebagian besar memiliki keturunan Rasulullah.
Ia menjelaskan para waliyullah berdakwah dengan pendekatan kultural dan dari hati ke hati, sehingga bisa diterima oleh masyarakat secara mudah.
Dakwah tidak merusak, tapi membangun peradaban manusia sehingga Muslim Indonesia memiliki ciri khas dibandingkan negara lain. Dakwah menyerap substansi ajaran Islam, bukan meniru budaya Arab saja.
"Kedua, tugas menjadi penerus misi waliyullah, pesantren membawa misi pendidikan dari Rasulullah. Pesantren mampu mencetak umat Islam yang begitu besar. Bisa mencetak ulama," tutur Gus Muwafiq.
Gus Muwafiq menuturkan Islam kuat di Indonesia karena waliyullah semuanya mengajarkan kecintaan kepada negara.
Berita Terkait
-
Bancakan Pitulasan: Tradisi Unik Ramaikan HUT RI yang Menyatukan Perbedaan
-
Dibalik Pesona Bianca Alessia, Pembawa Baki Bendera Saat Upacara HUT ke-80 di Istana Merdeka
-
'Bendera Bajak Laut' di Hari Merdeka: Ironi Perlawanan Sunyi di Negeri yang (Katanya) Demokratis
-
Merdeka yang Tak Sampai ke Trotoar: Ironi 'Pak Ogah' di Seberang 'Gedung Rakyat'
-
Maia Estianty Kirim Pesan Keras di HUT RI: Merdeka! Pajaknya Jangan Berat
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!