Suara.com - Peristiwa pilu terjadi pada HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, pada 17 Agustus 2022. Sebuah ruko di bilangan Tambora, Jakarta Barat terbakar dan menewaskan enam orang.
Menurut salah satu petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat, mereka menerima adanya laporan kebakaran tersebut pukul 06.36 WIB.
Ruko berlantai tiga itu digunakan sebagai tempat kost-kostan. Belum diketahui pasti penyebab kebakaran tersebut, namun diduga kebakaran terjadi karena korsleting listrik.
Bagaimana peristiwa kebakaran itu terjadi? Berikut sejumlah faktanya.
1. Saksi mendengar suara koban minta tolong
Salah satu saksi mata peristiwa kebakaran kost-kostan berlantai tiga tersebut adalah Mudira yang berusia 32 tahun.
Ketika kebakaran itu terjadi, Mudira mengaku ia sedang tertidur pulas di lantai 3 ruko tersebut. persis di samping kostan yang terbakar.
Ketika itu ia tiba-tiba mencium bau hangus dan mendengar suara minta tolong dari sejumlah orang yang ada di dalam ruko terbakar tersebut.
“Bau hangus langsung bangun, kemudian langsung turun ke bawah,” kata Mudira, di lokasi, Jakarta Barat, Rabu (17/8/2022).
Baca Juga: 6 Orang Tewas dalam Kebakaran Indekos di Tambora, Polisi Lakukan Penyelidikan
2. Suara minta tolong sempat dikira lomba 17an
Peristiwa kebakaran yang terjadi bertepatan dengan peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI, membuat peristiwa kebakaran tersebut dikira bagian dari perayaan hari kemerdekaan.
Hal itu diungkapkan oleh Mudira, yang merupakan salah satu saksi mata kebakaran ruko berlantai tiga itu.
Ia mengaku mendengar suara minta tolong dari ruko tersebut ketika sedang tertidur pulas tepat di samping ruko yang terbakar itu.
Dalam keadaan setengah sadar, ia sempat mengira kalau suara permintaan tolong tersebut adalah teriakan yang berasal dari lomba 17an.
Setelah menyadari kalau teriakan itu tida berasal dari perlombaan 17 Agustus, Muradi langsung turun ke bawah menyelamatkan diri.
Berita Terkait
-
6 Orang Tewas dalam Kebakaran Indekos di Tambora, Polisi Lakukan Penyelidikan
-
Asap Mengepul dari Pujasera Tunjungan Plaza I Surabaya, Penyebabnya Gara-gara Penyedot Asap
-
Update Indekos Terbakar: Enam Orang Meninggal Dunia, Tiga Orang Alami Luka Bakar
-
Pemkot Jaktim: 106 Rumah Warga Korban Kebakaran Pasar Gembrong Telah Direvitalisasi
-
Polres Jakbar Bakal Selidiki Penyebab Kebakaran yang Tewaskan Enam Penghuni Rumah Kos di Tambora
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO