Suara.com - Sosok Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (Ketum PPP), Suharso Monoarfa kini tuai desakan untuk mundur dari kursi jabatannya tersebut. Pasalnya, ia menyampaikan sebuah pidato kontroversial yang menyinggung soal 'Amplop Kiai' di sebuah acara yang digelar oleh KPK.
Adapun kini, sosok orang nomor satu di PPP tersebut telah melayangkan permohonan maaf.
"Saya juga bahkan sudah menyatakan permohonan maaf saya. Mungkin cara memberi contohnya enggak pas," kata Suharso di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (25/8/2022).
Permohonan maaf tersebut sebagai respons terhadap surat yang mendesak Suharso untuk mengundurkan diri, ditandatangani oleh Ketua Majelis Syariah, KH Mustofa Aqil Siraj, Ketua Majelis Pertimbangan, Muhamad Mardiono dan Ketua Majelis Kehormatan DPP PPP, Zarkasih Nur pada Senin (22/8/2022).
Padahal, sebelumnya Suharso memiliki rekam jejak yang terbilang apik selama kariernya di politik dan di partai.
Berikut profil Suharso Monoarfa selengkapnya.
Politisi dan pengusaha berdarah Gorontalo
Suharso Monoarfa, M.A. lahir 31 Oktober 1954 di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Meski lahir di NTB, Suharso merupakan seorang keturunan dari keluarga pengusaha Gorontalo. Hal tersebut tercermin dari nama "Monoarfa" yang merupakan marga Gorontalo.
Suharso Monoarfa sempat menjalin pernikahan dengan Carolina Kaluku, namun mereka berdua akhirnya resmi bercerai pada 2 Januari 2012.
Baca Juga: Singguh 'Amplop Kiai' dalam Pidato di KPK, Ketum PPP Suharso Diminta Mundur hingga Minta Maaf
Suharso kemudian menikahi Nurhayati Effendi dan dikaruniai dua orang anak, Andhika Monoarfa dan Raushanfikri Monoarfa.
Jejak pendidikan
Suharso memiliki rekam pendidikan yang terbilang apik. Sebab, ia sempat menuntut ilmu hingga ke luar negeri. Ia merupakan tamatan Akademi Pertambangan dan Geologi 1973 dan kemudian melanjutkan studi di Institut Teknologi Bandung.
Akhrinya, ia berkesempatan berkuliah ke luar negeri di EDP University of Michigan dan lulus 1994.
Masuk ke dunia politik
Sebelum berkiprah di dunia politik, Suharso merupakan seorang pengusaha.
Ia kemudian memulai perjalanan kariernya di dunia politik dengan menjadi anggota DPR pada periode 2004-2009.
Tak cukup di situ, ia kembali terpilih untuk periode 2009-2014 dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan.
Suharso sempat menjabat sebagai Menteri Perumahan Rakyat di Kabinet Indonesia Bersatu II pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono sejak 22 Oktober 2009. Namun, pada 17 Oktober 2011 ia secara pribadi memutuskan untuk mengundurkan diri.
Karier Suharso di partai juga tak kalah gemilang. Sebab, Suharso dikukuhkan menjadi Ketua Umum PPP pada 19 Desember 2020, PPP melalui Muktamar IX di Makassar.
Kontributor : Armand Ilham
Berita Terkait
-
Singguh 'Amplop Kiai' dalam Pidato di KPK, Ketum PPP Suharso Diminta Mundur hingga Minta Maaf
-
Didesak Mundur dari Ketum PPP Gegara Amplop Kiai, Suharso Minta Maaf: Mungkin Beri Contohnya Gak Pas
-
Didesak Mundur dari Ketum PPP Ulah Singgung Amplop Kiai, Suharso Monoarfa: Tidak Ada dalam Mekanisme Organisasi
-
Didesak Mundur Gara-Gara Pidato Amplop Kiai, Begini Tanggapan Ketua Umum PPP Suharso
-
Penjelasan Lengkap Suharso Monoarfa Soal Pidato 'Amplop Kiai' Hingga Picu Desakan Mundur Dari Ketum PPP
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
Terkini
-
Jenguk Delpedro di Polda Metro Jaya, Bivitri Sebut Penangkapan Upaya Bungkam Kritik
-
Nepal Mencekam: 20 Tewas dan PM Mundur, Sekjen PBB Antonio Guterres Turun Tangan
-
Baleg DPR Tegaskan Kehati-hatian dalam RUU Perampasan Aset, Ogah Bahas Seperti Bikin Pisang Goreng
-
Pramono Anung Bantah Isu Tarif Parkir Jakarta Naik Jadi Rp30 Ribu/Jam: Itu Hoaks!
-
Protes Adalah Hak! API Lawan Pelabelan Negatif dan Ingatkan soal Kasus HAM
-
MK Lanjutkan Sengketa Pilkada Papua dan Barito Utara ke Tahap Pembuktian
-
Dasco Sambangi Prabowo di Istana, Lapor Perkembangan Terkini di Tanah Air hingga Keputusan DPR
-
Sejarah Nepal: Dari Kerajaan Kuno Hingga Republik Modern
-
Parah! PNS Bawaslu NTB Gelapkan Belasan Mobil Operasional, Apa Motif dan Modusnya?
-
Legislator Golkar Beri Tantangan Menkeu Purbaya: Buat Kejutan Positif, Jangan Bikin Pusing Lagi