Suara.com - Baru-baru ini ramai menjadi perbincangan mutilasi dua warga sipil di Kampung Pigapu-Logopon, Mimika, Papua. Dua warga tersebut ditemukan terbunuh dengan cara dimutilasi. Tubuh kedua jasad malang tersebut terpotong-potong dan dimasukkan ke dalam karung.
Diketahui, sebanyak enam prajurit TNI AD dan beberapa warga Sipil Mimika diduga terlibat dalam kasus pembunuhan yang menggemparkan tersebut.
Berdasarkan keterangan yang beredar, enam prajurit TNI tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka dan telah diamankan Subdenpom XVII/C Mimika.
Terbaru, dikabarkan satu dari dua jasad yang menjadi korban mutilasi tersebut merupakan simpatisan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Berikut kronologi kasus mutilasi yang dilakukan oleh prajurit TNI AD di mamika Papua tersebut.
Berdasarkan rangkuman Suara.com, kronologi kejadian bermula pada saat korban diketahui dipancing untuk melakukan transaksi jual beli senjata api.
Polda Papua menjelaskan bahwa korban tertarik untuk membeli senjata api. Lebih lanjut, korban tersebut kemudian membuat janji untuk melakukan pertemuan dengan para pelaku.
Transaksi jual beli belum sempat terlaksana, korban diketahui dibunuh hingga dimutilasi oleh para pelaku.
Dugaan sementara, nilai jual senjata api yang mulanya ditawarkan oleh para pelaku mencapai angka Rp 250 juta. Berdasarkan keterangan yang beredar, korban membawa uang sebanyak Rp 250 juta ke lokasi tempat pelaku dan korban hendak bertemu.
Baca Juga: Update Terbaru Kasus Mutilasi Warga di Mimika Papua: Polisi Kembali Temukan Jenazah Korban
Menanggapi adanya kejadian yang mengenaskan tersebut, Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa telah memerintahkan Puspomad untuk segera mengusut kasus mutilasi yang melibatkan sebanyak enam anggota TNI.
Perintah yang sama juga disampaikan oleh Jenderal Dudung Abdurachman untuk segera mengusut tuntas kasus tersebut.
Saat ini, Kodam Cenderawasih tengah melakukan penyelidikan terhadap prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) yang diduga terlibat kasus mutilasi terhadap warga sipil di Timika, Papua tersebut.
Belakangan diketahui bahwa korban pembunuhan yang disertai dengan tindakan mutilasi di Mimika tersebut menewaskan sebanyak empat orang warga yang berasal dari Kabupaten Nduga.
Para pelaku melakukan aksinya untuk membunuh para korban lalu memasukkan korban ke dalam enam karung dan kemudian membawa para korban dengan menggunakan mobil, lalu membuang jasad korban yang telah dimutilasi tersebut.
Diketahui, para pelaku meletakkan karung yang berisikan bagian tubuh korban di lokasi yang berbeda-beda, yaitu Sunga Pigapu Timika.
Berita Terkait
-
Update Terbaru Kasus Mutilasi Warga di Mimika Papua: Polisi Kembali Temukan Jenazah Korban
-
Prajurit TNI Terlibat Mutilasi Warga Papua, Pengamat Sebut Jangan Tempatkan Anggota Terbuang di Papua
-
Khawatir Timbulkan Gerakan Pasca Kasus Mutilasi yang Libatkan Anggota TNI di Papua, Komisi I Minta Aparat Waspada
-
7 Fakta Mengerikan Enam Prajurit TNI Jadi Tersangka Mutilasi Warga Sipil di Mimika
-
Janji Jenderal Dudung Sanksi Tegas 6 Prajurit TNI AD Diduga Terlibat Pembunuhan 4 Warga Di Mimika
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Pemerintah Usulkan Biaya Haji 2026 Turun Rp 1 Juta per Jemaah Dibanding Tahun Lalu
-
Bicara soal Impeachment, Refly Harun: Pertanyaannya Siapa yang Akan Menggantikan Gibran?
-
SETARA Institute: Pemberian Gelar Pahlawan untuk Soeharto Pengkhianatan Reformasi!
-
Whoosh Disorot! KPK Usut Dugaan Korupsi Kereta Cepat, Mark-Up Biaya Terendus?
-
Teka-Teki Penundaan Rakor Sekda Terungkap! Tito Karnavian Beberkan 2 Alasan Utama
-
Di KTT ASEAN, Prabowo Ajak Negara Asia Jaga Persaingan Sehat demi Masa Depan Kawasan
-
Geger Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab Terseret Pusaran Korupsi Chromebook Nadiem
-
Praperadilan Ditolak, Kuasa Hukum Delpedro: Ini Kriminalisasi, Hakim Abaikan Putusan MK
-
Pramono Anung Pastikan Tarif TransJakarta Naik, Janjikan Fasilitas Bakal Ditingkatkan
-
KPK Pastikan Korupsi Whoosh Masuk Penyelidikan, Dugaan Mark Up Gila-gilaan 3 Kali Lipat Diusut!