Elite PKB berharap partai-partai papan atas yang masuk tiga terbesar peraih suara di Pemilu 2019 untuk membuat poros koalisi berbeda. Termasuk PDI Perjuangan yang notabane merupakan partai pemenang di Pemilu sebelumnya.
Wasekjen PKB Syaiful Huda menilai dengan poros koalisi yang masing-masing dinahkodai para partai papan atas nantinya bisa membuat pasangan capres dan cawapres menjadi tiga pasang.
Adapun hal tersebut disampaikan Huda menanggapi kemungkinan bergabungnya PDIP di koalisi Gerindra dan PKS, menyusul rencana pertemuan antara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, Minggu ini.
Diketahui kekinian, sudah ada dua dari tiga partai papan atas yang menginisiasi pembentukan koalisi. Gerindra dengan PKB, berikutnya Golkar bersama PAN dan PPP yang tergabung di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
"Tinggal kita tunggu Mba Puan, teman-teman PDIP kira-kira bikin blok poros baru mengajak partai-partai menengah," kata Huda.
Huda mengatakan bahwa semangat PKB ialah ingin menghadirkan tiga pasangan capres dan cawapres. Ia menilai tiga pasangan itu sebenarnya sesuai dengan konfigurasi partai papan atas, apabila memang tiga partai menginisiasikan koalisinya masing-masing.
Menurutnya ada banyak hal positif apabila Pilpres 2024 dapat menghadirkan tiga atau lebih pasangan calon. Salah satunya ialah menghindari terjadinya polarisasi.
"Artinya masyarakat ada opsi di luar dua pasangan. Kalau dua pasangan, potensi untuk terjadi polarisasi itu pasti akan kuat. Nah dengan partai papan atas bikin blok sendiri saya kira akan lebih bagus ya," kata Huda.
Berita Terkait
-
Jokowi Capres Favorit di Musra Relawan, Effendi Simbolon: Belum Ada yang Sebanding dengan Ketokohannya
-
Elektabilitas Ridwan Kamil-Ganjar Pranowo Posisi Teratas, Ungguli Erick Thohir dan Puan Maharani
-
PKB Belum Terpikir Ajak PDIP dan Golkar Gabung Koalisi Bareng dengan Gerindra
-
Gerindra Buru-buru Ajak Komunikasi Sandiaga Uno Usai Nyatakan Siap Nyapres 2024, Sufmi Dasco: Tapi Rahasia
-
Tak Bisa Larang Sandiaga Nyapres 2024, Tapi Gerindra Ungkit soal Etika
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Pemerintah Sepakat Lindungi PMI, KemenP2MI Teken Perjanjian Kerja Sama dengan Para Mitra Strategis
-
5 Masalah yang Diselesaikan Dasco di Panggung Politik 2025
-
Ulama Aceh Desak Pemerintah Susun Peta Jalan Pemulihan dan Penetapan Status Bencana Nasional
-
DPR Minta Pemerintah Jangan Remehkan Peringatan BMKG soal Bibit Siklon 93S
-
Kemenhut Selidiki Praktik 'Pencucian Kayu Ilegal' di Lokasi Banjir Sumatra Utara
-
Kemenhut Bongkar Dugaan Pencucian Kayu Ilegal di Sumut, Penyidikan Menyeret Sejumlah Pemilik PHAT
-
Geruduk KPK, Warga Pati Teriak Minta Bupati Sudewo Pakai Rompi Oranye Korupsi Rel Kereta
-
Atalia Praratya Resmi Gugat Cerai Ridwan Kamil di PA Bandung, Buntut Kasus Lisa Mariana?
-
Polisi Mulai Olah TKP Pasar Induk Kramat Jati, Warga Dilarang Mendekat
-
Pasar Jaya Gerak Cepat, Penampungan 350 Pedagang Kramat Jati Siap dalam 3 Hari