Suara.com - Korban kebocoran data pribadi disarankan untuk melapor ke Posko Pengaduan Kebocoran Data agar dapat ditindaklanjuti secara bersama-sama untuk mendorong kebijakan yang lebih baik.
Posko Aduan Data Pribadi dibuka oleh Koalisi Peduli Data Pribadi sejak kasus kebocoran data pribadi mencuat.
Direktur Eksekutif Lembaga Bantuan Hukum Pers Ade Wahyudin mengatakan dia dapat memahami kenapa publik marah dengan adanya kebocoran data pribadi.
Respons publik itulah yang kemudian memunculkan inisiatif untuk mengumpulkan korban dan kemudian menuntut keadilan.
Ade mendorong publik untuk menuntut keadilan karena hal itu tertuang dalam Pasal 28 ayat G yang berisi bahwa setiap warga negara berhak atas perlindungan pribadi.
"Sehingga ini sudah menjadi hak konstitusional artinya segenap pemerintahan sebagai pemangku HAM dia bertanggung jawab," kata Ade.
Direktur eksekutif Safenet Damar Juniarto menyebut kebocoran data pribadi di Indonesia sudah berulangkali terjadi.
Pada 2022 saja, kata Damar, kebocoran data pribadi terjadi tujuh kali.
"Sementara kita dalam catatan Safenet tahun-tahun lalu, kita banyak menyimpan kebocoran yang lain," kata Damar dalam acara peluncuran Posko Pengaduan Kebocoran Data.
Baca Juga: Menkominfo : Mudah-mudahan Segera Disahkan RUU Pelindungan Data Pribadi Jadi Undang-undang
Kasus yang terjadi 31 Agustus 2022 disebut Damar membuat Indonesia menjadi negara paling banyak mengalami kebocoran data di Asia.
"1,3 miliar data pengguna jasa telekomunikasi menjadikan Indonesia menjadi kebocoran data paling besar di Asia sampai sekarang," katanya.
"Jadi ini yang menyulitkan posisi Indonesia karena Indonesia kelihatan sekali menyepelekan soal perlindungan data yang dikumpulkan berbagai mekanisme," Damar menambahkan.
Tag
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal
-
Wamendagri Wiyagus: Kemendagri Dukung Sinkronisasi Kebijakan Kependudukan Selaras Pembangunan