Suara.com - Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menegaskan dirinya tidak akan menggelar referendum yang akan mengubah konstitusi negara di masa jabatan pertamanya, pasca meninggalnya Ratu Inggris Elizabeth II.
Dikutip dari The Guardian, Albanese mengatakan kepada ABC News bahwa pertanyaan terkait referendum untuk menjadikan Australia sebuah republik “tidak untuk dijawab saat ini”. Ia juga menegaskan bahwa fokus pemerintahan di masa jabatannya kini adalah untuk mengakui Penduduk Asli Australia dalam konstitusi negara.
“Sekarang bukan waktu yang pantas … untuk membicarakan perubahan konstitusional. Yang harusnya dilakukan sekarang adalah merayakan kehidupan dan pelayanan Ratu Elizabeth II,” ujar Albanese pada Senin (12/9).
Sebagai bagian dari Persemakmuran Inggris, Australia telah resmi mengakui Raja Charles III sebagai kepala negara.
Sejak wafatnya Ratu Elizabeth II pada Kamis (8/9) lalu, sejumlah figur termasuk politisi dari Partai Hijau Australia kembali menggaungkan wacana dan diskusi tentang Australia sebagai republik.
Albanese sendiri diketahui merupakan seorang pendukung berdirinya republik.
Terkait meninggalnya pemimpin monarki Inggris itu, sang PM telah mengumumkan bahwa tanggal 22 September esok akan menjadi hari berduka nasional di mana berbagai kegiatan akan diliburkan.
“Saya pikir tanggal 22 September dapat menjadi momen yang menyatukan bangsa kita. Saya tahu pemimpin oposisi juga telah menyatakan dukungannya untuk menjadikan tanggal itu hari berkabung dan juga hari libur nasional. Ini adalah sesuatu yang berada di atas politik,” ujar Albanese.
Tag
Berita Terkait
-
6 Fakta Menarik Raja Charles III, Jadi Raja di Usia 73 Tahun
-
Ratu Denmark Margrethe II Peringati 50 Tahun Bertakhta, Menjadi Pemimpin Monarki Terlama di Eropa
-
Kenang Memori Indah, Ini Tulisan Menyentuh Pangeran Harry untuk Mendiang Ratu Elizabeth II
-
4 Fakta Menarik Ratu Elizabeth II, Punya Gaya Ikonik hingga Hobi Otomotif
-
Berpisah untuk Selamanya, Bagaimana Nasib Anjing Corgi Kesayangan Ratu Elizabeth II?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
Terkini
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
Jember Kota Cerutu Indonesia: Warisan yang Menembus Pasar Global
-
Dissenting Opinion, Hakim Ketua Sebut Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Harusnya Divonis Lepas
-
Komisi III 'Spill' Revisi UU Polri yang Bakal Dibahas: Akan Atur Perpanjangan Batas Usia Pensiun
-
Jadi Pondasi Ekonomi Daerah, Pemprov Jateng Beri Perhatian Penuh pada UMKM
-
Buntut Demo Agustus Ricuh, 21 Aktivis Didakwa Hina Presiden dan Lawan Aparat
-
Demi Yakinkan Pensiunan, KPK Rela Pinjam Uang Tunai Rp300 Miliar untuk Dipamerkan
-
Drama Pohon Tumbang Usai, MRT Jakarta Kembali Normal Jelang Jam Pulang Kantor
-
Divonis 4,5 Tahun Penjara, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi 'Mengadu' ke Prabowo: Mohon Perlindungan