Suara.com - Lembaga Panglima Laot Aceh meminta pemerintah pusat hingga daerah untuk membantu dan memberikan perhatian kepada masyarakat nelayan imbas dari kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Kami berharap pemerintah daerah untuk memberikan bantuan kepada masyarakat nelayan yang terimbas kenaikan harga BBM ini," kata Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh Miftach Tjut Adek, di Banda Aceh, Senin (12/9/2022).
Miftach mengatakan para nelayan terutama di Aceh tetap pergi melaut seperti biasanya meski harga BBM naik dan harga ikan yang sedang relatif murah, karena memang mereka tidak ada pilihan kerja lain.
"Apalagi kondisi sekarang cuaca sekarang kurang baik, banyak nelayan yang urung sementara melaut," ujarnya.
Miftach menyampaikan banyak dari nelayan yang mengeluh terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi khususnya jenis solar yang kini mencapai Rp6.800 per lotere dari sebelumnya Rp5.150 per liter.
Kata Miftach, nelayan Aceh semakin tercekik karena di tengah BBM naik hasil tangkapan mereka saat ini juga tidak menentu, ditambah harga ikan di pasaran yang sedang menurun.
"Hasil tangkap saat ini yang tidak menentu, harga ikan di pasaran juga turun drastis karena daya beli masyarakat yang menurun. Tapi mereka tetap melaut," katanya.
Belum lagi, kata Miftach, saat ini nelayan Aceh terus bertambah, hal itu karena semakin banyaknya masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan, sehingga melaut menjadi salah satu alternatif.
"Malah ada kapal yang bertambah ABK nya, karena banyak masyarakat yang tidak ada pekerjaan lagi di daerah, maka menjadi nelayan salah satu alternatif yang dipikirkan rakyat Aceh," demikian Miftach. (Antara)
Baca Juga: Timbun BBM Solar 1,3 Ton, Dua Warga Kapuas Terancam Pidana 6 Tahun Penjara
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat
-
Izin Dibekukan, DPR Ingatkan TikTok untuk Kooperatif dan Transparan
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya
-
Jawab Tantangan Yusril, Delpedro Cs Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf