Suara.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo melihat harga-harga bahan pokok di semua daerah masih tinggi. Hal ini tercermin dari inflasi pangan pada Agustus yang masih berada di level 8,69 persen.
Menurut Perry, meski tingkat level itu turun dari bulan Juli yang sebesar 10,47 persen, tetapi inflasi pangan pada Agustus masih tinggi di atas rata-rata yang harusnya 5 persen.
"Tapi 8,69 ini masih tinggi inflasi harga pangan bergejolak mestinya harus turun. Dan itulah gerakan nasional pengendalian inflasi pangan menjadi penting," kata Perry dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah Pengendalian Inflasi 2022, Rabu (14/9/2022).
Maka dari itu, Perry meminta semua pihak harus sinergi untuk menurunkan inflasi pangan lewat gerakan nasional pengendalian inflasi pangan. Inflasi harga yang diatur pemerintah atau administered price menjadi kunci pengendalian inflasi pangan.
"Sementara kalau kita lihat inflasi daya beli atau istilah teknisnya inflasi inti itu masih rendah baru 3 persen. Dengan demikian pengendalian inflasi pangan dan inflasi administrasi itu menjadi kunci agar kita bisa mensejahterakan rakyat agar memang tidak kemudian menurunkan daya beli," ucap Perry.
Dia menuturkan, pemerintah daerah juga harus memberikan bantuan-bantuan kepada masyarakat, agar inflasi pangan dan administered price tidak merembet ke inflasi lainnya.
Seperti halnya, tambah Perry, pemerintah pusat yang memberikan BLT kepada masyarakat tidak mampu yang terimbas kenaikan harga BBM subsidi.
"Berikutnya, tentu saja upaya-upaya Ini harus perlu kita perkuat dengan kebijakan kemarin untuk mengalihkan sebagian tambahan subsidi untuk BLT dan segala lainnya," pungkas dia.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Pemkot Jogja Pastikan Bahan Pokok Masih Stabil
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut