Suara.com - Christian Edy akhirnya bisa bernapas lega setelah ia berhasil mencegah anak bungsunya, Heru, berangkat ke Kamboja pekan lalu.
Heru sedianya berangkat dari Jakarta ke Phnom Penh lewat Denpasar dan Kuala Lumpur.
Tapi dari Denpasar, ia berbalik arah pulang.
"Pulanglah kalau memang kamu mau dengerin nasihat Papa dan saudara-saudara kamu."
"Apa kamu mau disekap dan hidup sengsara di sana?"
Itu pesan Edy yang akhirnya membuat sang anak berubah pikiran.
Padahal, Heru sebelumnya sudah yakin bisa bekerja di Poipet, Kamboja, setelah mendapat tawaran dari perusahaan 'gaming' online hanya dengan berbekal ijazah SMP-nya.
"Syaratnya gampang, yang penting punya paspor dan bisa mengetik cepat," kata Heru yang mengaku ditawari gaji minimal Rp6 juta per bulan sebelum bonus, fasilitas tempat tinggal, dan makan 4 kali sehari.
Heru mengaku yakin karena tawaran itu datang dari kenalannya yang sudah berada di Kamboja.
Tapi yang tidak ia ketahui adalah, pada akhir Agustus lalu ada 241 orang pekerja asal Indonesia yang dipulangkan dari Kamboja karena menjadi korban perekrutan perusahaan online scam.
Fachri salah satunya.
Laki-laki berusia 19 tahun ini mengatakan ia terbujuk rayuan agen tenaga kerja di kampung halamannya di Lampung yang dikenalkan oleh pamannya.
Ia diiming-imingi gaji $1.000 sampai $1.500 per bulan.
"Dia bilang saya akan dipekerjakan di perusahaan investasi, di bagian marketing."
Untuk bisa berangkat, Fachri mengatakan ia mengeluarkan hampir Rp20 juta kepada agen sebagai ongkos pembuatan paspor, kursus Bahasa Inggris dasar, dan komputer selama sebulan.
Berita Terkait
-
Filipina dan Kamboja Justru Lebih Baik dari Timnas Indonesia U-23 di Kualifikasi Piala Asia U-23
-
120 Ribu Warga Mengungsi Akibat Konflik Kamboja-Thailand
-
CEK FAKTA: Thailand Jatuhkan Asap Beracun di Kamboja?
-
Dijebak Rekan Kerja, WNI Dijual ke Kamboja dan Diancam Jadi Korban Perdagangan Organ
-
CEK FAKTA: Klaim Indonesia Turunkan Pasukan Khusus ke Kamboja
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Rocky Gerung Sebut Kecemasan Menyelimuti Murid, Guru, dan Orang Tua Akibat Program MBG
-
Numpang Kantor Polda Kalbar, KPK Periksa Wabup Mempawah Juli Suryadi, Kasus Apa?
-
KPK Tetapkan Staf Ahli Mensos dan Kakak Hary Tanoe sebagai Tersangka Korupsi Bansos Beras
-
Tragedi Cinta Segitiga di Cikarang: Tukang Cukur Tega Bunuh Sahabat Demi Penjual Es Sheyla
-
KPK Telusuri Aliran Uang Korupsi Bank BJB ke Keluarga Ridwan Kamil
-
Pemerintah Resmi Sahkan Kepengurusan Mardiono Pimpin PPP, AD/ART Tak Berubah Jadi Patokannya
-
Tepis Siswi Tewas karena MBG, Laporan Dinkes Bandung Barat Dicorat-coret Dosen ITB: Saya Gak Tahan!
-
BGN Didesak Investigasi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas, Benarkah Meninggal karena MBG?
-
Pemerintah Malaysia Langsung Bergerak Usai Relawan Diculik Israel saat Kirim Bantuan ke Gaza
-
Ketua BGN Hormati Penolakan MBG di SDIT Al Izzah: Bantuan Fokus pada yang Membutuhkan