Suara.com - Pangeran Harry sebelumnya menjadi sorotan karena ia terlihat tidak memakai seragam militer seperti anggota kerajaan lain saat penghormatan Ratu Elizabeth II. Hal itu disebabkan lantaran Pangeran Harry bukan anggota aktif dari Kerajaan Inggris.
Namun, pada akhirnya Pangeran Harry terlihat mengenakan seragam militernya di Westminster Hall saat ia berjaga di sekitar peti mati Ratu Elizabeth II bersama dengan cucu-cucu ratu lainnya, termasuk Pangeran William.
Dua putra Raja Charles III itu bergabung dengan saudara-saudaranya yang lain, yaitu Peter Phillips, Zara Tindall, Putri Beatrice dan Eugenie, Lady Louise Windsor, dan James, Viscount Severn.
Kemunculan Harry dengan pakaian sipil di acara-acara publik sejak Ratu wafat menimbulkan pertanyaan di benak publik tentang mengapa ia tidak diizinkan mengenakan seragamnya padahal Harry merupakan mantan perwira yang sudah dikirim ke Afghanistan.
Tampaknya, berbagai pertanyaan publik mengenai alasan Pangeran Harry tidak mengenakan seragam militer itu membuat pihak kerajaan melunak.
Harry dan sang istri Meghan Markle telah membuat keputusan yang mengejutkan untuk mundur sebagai anggota senior Keluarga Kerajaan pada Januari 2020 silam.
Pangeran secara resmi telah mengembalikan perlindungan kerajaan dan penunjukan militer kehormatan kepada Ratu.
Menyadur Mirror, Duke of Sussex itu telah diberi izin khusus untuk mengenakan seragam militernya untuk berjaga di peti mati Ratu.
Pejabat istana telah berubah pikiran sehingga Harry telah diberi izin khusus untuk mengenakan seragamnya meskipun sempat dilarang pada acara seremonial sebelumnya.
Baca Juga: Intip Warisan Ratu Elizabeth Pada Raja Charles III, Nilainya Fantastik
"Akal sehat telah menang. Itu adalah situasi paling menggelikan mengingat Duke of Sussex telah melayani negaranya dan merupakan anggota angkatan bersenjata yang dihormati dengan semua yang telah dia lakukan untuk para veteran," kata seorang sumber kerajaan.
"Penting agar cucu-cucu Ratu dibuat merasa diterima dan nyaman saat mereka berduka bersama nenek tercinta," ungkap seorang sumber.
Menyadur dari Daily Star, sampai tahun 2021, Harry memegang pangkat kehormatan Kapten Jenderal Marinir Kerajaan, Komandan Udara Kehormatan, RAF Honington, dan Panglima Tertinggi, Kapal Kecil dan Penyelam, Komando Angkatan Laut Kerajaan.
Namun, dalam 10 tahun pelayanannya di Angkatan Darat Inggris membuat Harry naik ke pangkat kapten.
Pada Januari 2006, Clarence House mengumumkan bahwa Harry bergabung dengan Blues and Royals. Tahun berikutya, ia dikerahkan ke Afghanistan untuk tugas selama 10 minggu dengan bertugas sebagai pengontrol udara ke depan dan mengoordinasikan serangan udara pada posisi Taliban.
Misi Harry pada saat itu dirahasiakan. Sayangnya, laporan pers asing membuat kehadirannya di Afghanistan tercium dan ia dipaksa mengakhiri penugasan sebelum waktunya.
Berita Terkait
-
Intip Warisan Ratu Elizabeth Pada Raja Charles III, Nilainya Fantastik
-
Demi Memberi Penghormatan Terakhir bagi Ratu Elizabeth II, David Beckham Rela Antre dari Pukul 2 Pagi
-
Viral Karangan Bunga Anak Tebet untuk Ratu Elizabeth II: Turut Berduka Kanjeng Ratu
-
Pemakaman Negara Ratu Elizabeth II Akan Dihadiri Petinggi dari Berbagai Negara
-
Antre 12 Jam, Beratnya Ekspresi David Beckham Beri Penghormatan Terakhir untuk Ratu Elizabeth II
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK