Suara.com - Foto Gubernur Anies Baswedan bersama para petinggi partai politik mengundang kehebohan. Pasalnya foto yang berasal dari acara resepsi itu digadang-gadangkan berbau koalisi politik.
Tersebarnya foto tersebut bermula dari unggahan politikus Partai Demokrat, Andi Arief pada Minggu (18/9/2022) di akun twitternya.
Pada foto tersebut tampak foto Anies Baswedan di samping ketua umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh.
Selain Surya Paloh, tampak pula ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Presiden PKS Ahmad Syaikhu, dan Mantan Wapres Jusuf Kalla.
Foto tersebut diambil dalam resepsi pernikahan politikus Nasdem, Agung Suparwoto.
Menanggapi beredarnya foto tersebut, Guru besar Komunikasi Politik UPI, Karim Suryadi menyebutkan bahwa potret kebersamaan para politisi tersebut terkait adanya kesamaan tone politik.
"PKS-Demokrat mengaku opisisi, NasDem meskipun di kekuasan tapi kritis, dan kekritisan itulah yang membuat hubungan mereka cair antara PKS, Demokrat, dan Nasdem," ungkap Karim di wawancara Kabar Siang Tv One, Selasa (20/9/2022).
Sementara bagi Anies yang belum memiliki partai resmi pengusung calon presiden, Karim menyebutnya sebagai 'bujang yang menggoda'.
"Sebagai 'bujang' yang belum punya pasangan, Anies memang sangat menggoda, dan banyak yang kegeeran untuk menjadi pendampingnya," tambahnya.
Baca Juga: Siapa yang Menyebarkan Tabloid Berisi Anies Baswedan?
Kendati tampak akur, Profesor Karim menyebutkan pertemuan tak resmi di foto tersebut belum menandakan adanya pemasangan atau koalisi.
"Menurut saya untuk agenda sangat penting terlalu ceroboh kalau didasarkan pada asumsi pada pertemuan accidental yang kebetulan," imbuhnya lagi.
Berbeda dengan Karim, pengamat komunikasi politik Effendi Gazali malah melihat ada maksud lain dari foto kebesamaan Anies dan para petinggi partai tersebut.
"Posisi berdirinya bagus, tiga sebelah kiri itu ketua umum partai, di samping itu ada Anies calon pengantinnya, kita lihat Nasdem sudah kuat dengan anies," kata Gazali di acara yang sama.
"Ada gerakan taktis yang terjadi di balik foto itu, ini kode keras tapi belum tentu kode cepat," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah