Suara.com - Menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 memang bukan hal baru jika muncul perdebatan antar partai. Tak terkecuali dari kubu AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) - SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) yang kebanyakan menyinggung Presiden Jokowi dan Partai PDIP.
Adapun berikut serangan-serangan kubu AHY - SBY soal Pilpres 2024. Salah satunya, disebut akan ada kecurangan dalam pemilihan mendatang, yakni pengaturan jumlah kandidat calon presiden.
Bandingkan Kinerja Era SBY dan Jokowi
Dalam Rapimnas Partai Demokrat, AHY membandingkan kinerja Presiden Jokowi dengan SBY. Ia menyampaikan bahwa pemerintahan Jokowi hanya sebatas gunting pita dalam proyek infrastruktur. Sebab hal itu merupakan warisan dari pembangunan sejak pemerintahan SBY.
Sebut Pilpres 2024 Diatur Hanya Dua Calon
Dalam Rapimnas pekan lalu, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berpidato dan sempat menyebut soal potensi kecurangan di Pilpres 2024 nanti.
Presiden RI ke-6 itu bahkan menyebut, dalam Pilpres 2024 nanti, akan diatur sedemikan rupa agar hanya ada dua pasangan calon saja. Ia menilai hal tersebut seolah menginjak hak rakyat.
“Jahat bukan, menginjak-injak hak rakyat bukan. Pikiran seperti itu bathil, itu bukan hak mereka, Pemilu adalah hak rakyat, hak untuk memilih dan dipilih, yang berdaulat juga rakyat,” ujar SBY dalam pidatonya.
SBY lalu menyinggung ketika 10 tahun ia memerintah sebagai presiden, Partai Demokrat tak pernah melakukan kecurangan seperti itu. Pidatonya ini sontak membuat kubu PDIP merasa 'panas'.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Kata Hasto, SBY terlalu berlebihan dan tidak sesuai dengan fakta. Ia tegas menyatakan seharusnya Rapimnas digunakan untuk menyampaikan politik kebenaran.
Hasto kemudian balik menuding Pemilu 2009 di era SBY banyak terjadi kecurangan serta kenaikan harga BBM di masa pemerintahannya yang juga sempat memberatkan masyarakat.
Membandingkan Gaji ASN di Era SBY dan Jokowi
Istri AHY, Annisa Pohan turut membandingkan masa pemerintahan SBY dengan Jokowi. Melalui akun Twitter pribadinya, ia terus mengucapkan terima kasih kepada Presiden SBY sekaligus memanfaatkan momen untuk mempromosikan suaminya sebagai pemimpin yang juga memiliki prestasi.
Dalam cuitannya, Annisa menyoroti beberapa aspek, salah satunya gaji PNS. Menurutnya, gaji aparatur sipil negara ini mengalami kenaikan hingga 9 kali lipat di era pemerintahan SBY.
Selain itu, Annisa membandingkan kenaikan harga BBM yang baru-baru ini diresmikan oleh Presiden Jokowi awal bulan lalu dengan gaji para pengabdi negara yang diklaimnya naik sampai 112 persen.
Berita Terkait
-
Meski Sudah Final Usung Airlangga Capres, Golkar Masih Terbuka Koalisi dengan Gerindra yang Jagokan Prabowo
-
Tak Diundang dalam Acara PDIP, Ini yang Terjadi Terhadap Elektabilitas Ganjar Pranowo
-
Kacau! PDIP Salah Taktik, Elektabilitas Ganjar Pranowo Malah Naik Usai Jadi 'Anak Kos' di Partai Sendiri
-
Relawan Manut Perintah Ganjar Tahan Diri, GP Mania: Dewan Kopral Bukan Ancaman buat Siapa pun
-
Analis Politik: Anies Baswedan Dipanggil KPK Tapi SBY yang Risau, Ada Apa?
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Pramono Anung Pastikan Kasus Sumber Waras Tuntas, Siap Bangun RS Tipe A di Atas Lahan 3,6 Hektar
-
Kasus Kereta Anjlok Terus Berulang, DPR Minta Kemenhub Lakukan Audit Keselamatan Independen
-
Menhut Raja Juli Minta Maaf ke Warga Papua Usai BKSDA Bakar Mahkota Cenderawasih: Ini Jadi Catatan
-
Prabowo Tak Happy, Mendagri Setrap Pejabat Bojonegoro Gegara Realisasi Belanja Rendah: Jangan Bohong
-
Mulai Dibahas Hari Ini, DPR Berharap Biaya Haji 2026 Turun Lagi Tanpa Mengurangi Kualitas
-
Jatinegara Berdarah: Pria Nekat Tebas Leher Kenalan Gara-Gara Sabu, Ini Motifnya!
-
Nasib Sahroni dan Nafa Urbach di Ujung Tanduk, Sidang Etik MKD Digelar Akhir Bulan Ini
-
Datamaya Consulting Optimalkan Strategi SEO dan SEM untuk Dongkrak Customer Bisnis di Google
-
Dana CSR BI-OJK Diduga Jadi Bancakan, Politisi NasDem Rajiv Ikut Terseret?