Suara.com - Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menilai pernyataan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak berbekal data ketika menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam hal pembangunan infrastruktur.
Lantaran, Dedi melihat kalau tindakan AHY tersebut hanya untuk memantik konflik demi kepentingan pribadinya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Kritik itu tidak masalah, menjadi masalah ketika justru hanya berbasis ketidaksukaan, atau sekedar memantik konflik semata," kata Dedi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/9/2022).
Dedi menuturkan ada cara yang lebih politis dan berdampak yang bisa saja dipilih AHY. Semisal saja melakukan koreksi kebijakan yang akan dijalankan, bukan yang sudah dilakukan pemerintah.
Selain itu, ia menilai kalau seharusnya AHY itu lebih fokus mengkampanyekan gagasan ke depan, bukan kembali ke belakang dengan membanding-bandingkan Rezim Jokowi dengan rezim sang ayah, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Lebih lanjut, Dedi juga melihat kalau kritik AHY kental nuansa politis dibandingkan nuansa oposisi pada pemerintah. Ia melihat AHY mencoba mendapatkan suara dengan cara menyerang Jokowi.
"Meskipun, ini normatif, hanya statemen tanpa data, berisiko akan dikembalikan ke SBY, yang juga pasti punya kekurangan," ujar Dedi.
Berdasarkan data, SBY hanya membangun jalan tol sepanjang 189,2 kilometer sejak 2004 hingga 2019. Sedangkan Jokowi, telah membangun jalan tol sepanjang 1.762,3 kilometer sejak menjabat pada tahun 2014. Bahkan, 750 kilometer jalan tol lagi ditargetkan selesai pada 2024.
Kemudian, tercatat memang ada 18 bendungan mulai konstruksi di era SBY. Namun, seluruhnya diselesaikan di era Jokowi.
Jokowi juga diketahui membangun 12 bendungan sejak menjabat. Jika diakumulasi, ada 30 bendungan yang selesai dibangun di era Jokowi. Pada era Jokowi, ditargetkan juga ada 27 bendungan lagi hingga 2024.
Selanjutnya, tercatat ada 24 bandara dibangun di era SBY. Sedangkan di era Jokowi sebanyak 29 bandara. Sedangkan pada era Jokowi, diketahui menargetkan bakal ada 9 bandara baru maupun revitalisasi hingga 2024.
Selain itu, Dedi menyebut ada 316.590 kilometer jalan desa selesai konstruksi di era Jokowi. Sementara itu, capaian infrastruktur desa yang ada di era Jokowi, antara lain 1.597.539 m jembatan, 1.474.544 unit air bersih desa, 501.054 unit irigasi desa, 12.297 pasar desa, dan 42.357 posyandu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru