Suara.com - Keputusan mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah untuk menjadi kuasa hukum Putri Candrawathi terus menuai kontroversi.
Salah satu yang terang-terangan menunjukkan sikap tidak sukanya adalah Irma Hutabarat. Hadir bersama tim pengacara dan keluarga Brigadir J, Irma menyayangkan keputusan Febri tersebut.
Pasalnya, menurut Irma, tersangka Putri Candrawathi dan suaminya, Ferdy Sambo, juga diduga kuat melakuan suap kepada sejumlah pihak supaya mengikuti skenario yang telah dibuat.
"Dalam hal ini KPK seharusnya turun tanpa ada laporan. Ketika PC dan Ferdy Sambo memberikan uang Rp1 miliar kepada Bharada E, lalu Rp500 juta kepada Kuat Ma'ruf dan Bripka RR, itu adalah Rp2 miliar," tutur Irma, dikutip Suara.com dari kanal YouTube CNN Indonesia, Jumat (30/9/2022).
"Rp2 miliar itu uang yang besar," lanjutnya. Padahal gaji Sambo sebagai seorang aparat polisi cuma di kisaran Rp3,9 juta, serta ditambah dengan tunjangan lain senilai total kurang lebih Rp30 juta per bulan.
"Apakah mungkin kalau gaji kalian Rp30 juta terus kasih uang Rp2 miliar? Itu yang di depan mata, sudah jadi pengakuan," katanya.
Sekadar hitung-hitungan kasar, bila sebulan Sambo mendapat gaji Rp30 juta, maka diperlukan waktu 10 tahun untuk bisa memiliki uang sebesar Rp3 miliar. Hitung-hitungan inilah yang dinilai tak masuk akal oleh Irma.
Belum lagi gaya hidup Sambo dan keluarganya yang begitu selangit. Menurut Irma, seharusnya hal ini diselidiki lebih jauh, baik oleh lembaga resmi seperti KPK maupun Febri yang notabene pegiat antikorupsi.
"Kalau Febri Diansyah ini masih paham (bahwa) polisi itu ASN, dan hidup tidak sesuai dengan gajinya, harus langsung diperiksa, karena orang korupsi itu untuk lifestyle," tegas Irma.
Baca Juga: ICW Nilai Keputusan Febri Diansyah Jadi Tim Pembela Hukum Istri Ferdy Sambo Gegabah
"Jadi kalau lifestyle-nya seperti konglomerat sementara gajinya hanya Rp30 juta, kalian nggak perlu investigasi bisa hitung-hitungan kok," lanjutnya.
Karena itulah, ia cukup menyayangkan Febri yang malah menjadi pengacara untuk Putri Candrawathi.
"Jadi Febri dibayar berapa? Saya mau tanya. Kalau yang nembak itu didorong-dorong (diberi dorongan amplop atau suap), Febri mesti buka dong," ujar Irma.
Febri Diansyah Dampingi Putri Candrawathi ke Bareskrim Polri Hari Ini
Satu-satunya tersangka pembunuhan Brigadir J yang tidak ditahan tersebut menjalani wajib lapor ke Bareskrim Polri pada Jumat (30/9/2022) hari ini. Agenda ini pun sedianya Putri jalani sesuai jadwal dengan didampingi kuasa hukumnya, Febri Diansyah.
"Komitmen tim kuasa hukum dan Ibu Putri sama, yakni memenuhi semua kewajiban hukum seperti jadwal pemeriksaan sekaligus wajib lapor," ungkap Febri dalam pesannya.
Tag
Berita Terkait
-
Polemik Nikita Mirzani dan Najwa Shihab Dikaitkan Dengan Kasus Ferdy Sambo, Presiden Gen Z: Kepanasan Polisi Dikritik?
-
ICW Nilai Keputusan Febri Diansyah Jadi Tim Pembela Hukum Istri Ferdy Sambo Gegabah
-
Harapan Sederhana Ibunda Brigadir J Saat Tahu Ferdy Sambo Cs akan Jalani Sidang: Terima Kasih
-
Pemecatan Ferdy Sambo Tinggal Tunggu Surat Keputusan Presiden
-
Antar Putri Candrawathi Wajib Lapor ke Bareskrim, Eks Jubir KPK Febri Perdana Muncul Temani Istri Ferdy Sambo
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar