Suara.com - Polisi kembali menjadi sasaran kritik publik akibat pecahnya tragedi Kanjuruhan pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022). Apalagi karena tragedi itu menyebabkan ratusan orang meninggal dunia.
Cara polisi menangani kerusuhan di Stadion Kanjuruhan itu bahkan turut menjadi sorotan internasional. Tak terkecuali dari media asing The New York Times.
Bahkan sang jurnalis, Sui-Lee Wee tampak menyimpulkan tragedi Kanjuruhan adalah insiden yang lebih dari sekadar kerusuhan suporter dan ada campur tangan kurangnya kecakapan Polri dalam menangani massa.
"Saya berbicara dengan sejumlah pakar yang menyebut tragedi sepak bola di Malang menunjukkan ada isu yang lebih besar mengenai kepolisian," cuit @suilee, seperti dikutip Suara.com, Selasa (4/10/2022).
"Pelatihan yang buruk dalam pengendalian massa, satuan yang sangat militeristik, dan yang terpenting, hampir tidak pernah bertanggung jawab kepada siapapun," lanjutnya.
Bahkan tragedi Kanjuruhan bukan satu-satunya masalah terkait kepolisian yang diungkit sang jurnalis. Misalnya saja tragedi peluru yang menewaskan dua mahasiswa Sulawesi Selatan peserta demo tahun 2019 hingga skandal Ferdy Sambo yang tega mengeksekusi ajudannya sendiri, Brigadir J.
The New York Times juga sangat menyoroti masifnya pemakaian gas air mata untuk mengendalikan massa hingga tingginya biaya pengadaan atribut pengaman protes seperti helm dan kendaraan taktis.
Pemberitaan media asing mengenai kinerja kepolisian ini tentu membuat korps bhayangkara kembali disorot publik. Beramai-ramai warganet mendesak Polri untuk segera berbenah menyusul banyaknya perkara yang tengah membelit institusi.
"Dan korup," kecam warganet, menambahkan lagi poin negatif penilaian terhadap Polri.
Baca Juga: Tangkap Ade Armando! Bela Polisi dan Tuding Supporter Arema Sok Jagoan dengan Gaya Preman
"Kalau udah sampai jadi perhatian internasional kayak gini dan mereka tetap nggak melakukan reformasi, nggak paham lagi," komentar warganet.
"Bagaimana bapak @ListyoSigitP statement dari New York Times sudah sesuai dengan realita bukan?" sindir warganet, bahkan menandai akun Twitter resmi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
"Mantep dibahas NY Times. Belom soal kasus-kasus sebelumnya," ujar warganet lain.
"Anda mau bilang apa pak polisi?" timpal yang lainnya.
Tewaskan Ratusan Orang, Tragedi Kanjuruhan Berujung Pencopotan Kapolres Malang
Kapolri langsung mengambil langkah tegas dengan mencopot AKBP Ferli Hidayat dari jabatannya sebagai Kapolres Malang.
Berita Terkait
-
Ketua Panpel Arema FC Diganjar Hukuman Seumur Hidup, Dilarang Beraktivitas di Sepak Bola
-
Timnas Indonesia U-17 Bantai Guam 14-0, Netizen Curhat: Aku Tak Terlalu Bahagia
-
Al Jazeera menyebut tragedi Kanjuruhan sebagai 'world diedliest sporting stadium disaster' (tragedi paling mematikan dalam olahraga stadium di dunia).
-
Bantah Data Suporter Arema, Polisi Pastikan Korban Meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan Hanya 125 Orang
-
Disorot Media Internasional: Aremania Sampai Jebol Ventilasi Demi Selamatkan Diri
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Lolos Hukuman MKD, Uya Kuya dan Adies Kadir Baru Bisa Aktif Lagi di DPR Tergantung Ini!
-
Viral! Pasangan Pembuangan Bayi di Ciamis Dinikahkan di Kantor Polisi: Biar Bisa Rawat Anak Bersama?
-
Ditugasi Prabowo Berkantor di Papua, Gibran Tak Merasa Diasingkan: Itu Tidak Benar!
-
Sumpah SF Hariyanto: Saya Bukan Pelapor Kasus Gubernur Riau, Kami Sedang Ngopi Saat KPK Datang
-
DPR Batasi Delegasi Buruh, Komisi IX Absen: Ada Apa di Balik Audiensi Kenaika
-
Jusuf Kalla Ngamuk di Makassar: Tanah Saya Dirampok Mafia, Ini Ciri Khas Lippo!
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana