Suara.com - Tulisan ACAB dan kode 1312 sering kali ditemukan sebagai slogan dalam grafiti, tato dan gambar lain untuk memprotes perilaku polisi yang tidak etis.
ACAB sendiri adalah akronim dari bahasa Inggris yang memiliki kepanjangan "All Cops Are Bastards". Terkadang ACAB juga ditulis secara numerik yakni "1312" mengikuti urutan pada alfabet (A=urutan ke-1, C=urutan ke-3, B=urutan ke-2).
Setelah insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10/2022) lalu, netizen ramai menuliskan simbol "1312" di media sosial.
Beberapa pengguna Twitter juga menuliskan simbol '1312' dan mengaitkan pada insiden kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan. Lantas bagaimana sejarah kode ACAB 1312 jadi slogan kritik polisi? Simak penjelasannya berikut ini.
Sejarah Kode 1312 atau ACAB
Ungkapan "All Cops Are Bastards" pertama kali muncul di Inggris pada 1920-an yang kemudian disingkat jadi "ACAB" oleh para pekerja yang mogok pada tahun 1940-an.
Pada abad 19 ketika dimunculkan pemerintah Inggris, tugas kepolisian adalah menghadapi warga sipil untuk menggebuki dan memadamkan unjuk rasa yang digelar petani miskin Irlandia karena kelaparan.
Selain itu polisi juga diperintahkan mendisiplinkan para pekerja di kota besar seperti London dan Liverpool yang kondisi pabriknya buruk atau menganggur kemudian keleleran di jalan. Karena dirasa lahir untuk menertibkan aspirasi progresif, kelas pekerja Inggris di masa itu mencetuskan akronim "all coppers are bastards".
Ketika konsep polisi menyebar ke negeri Eropa lain (dan jajahan mereka), kritik ACAB pun jadi ikut diadopsi. Bahkan penduduk Prancis menerjemahkan ACAB menjadi "Tout le monde déteste la police", yang secara harfiah berarti "semua orang benci polisi".
Selama tahun 1980-an, ACAB menjadi simbol anti-kemapanan terlebih dalam subkultur punk dan skinhead. Istilah itu dipopulerkan terlebih oleh lagu 1982 "ACAB" oleh Oi! band The 4-Skins.
Pada tahun-tahun berikutnya, ACAB berubah menjadi slogan populer di kalangan hooligan dan ultras sepak bola Eropa dan di antara gerakan anarkis dan anti-otoriter di seluruh dunia. Setelah pembunuhan George Floyd pada Mei 2020 lalu oleh petugas polisi Derek Chauvin, penggunaan istilah ACAB menjadi lebih sering digunakan oleh mereka yang menentang polisi.
Kepolisian Dianggap Buruk
Secara harfiah istilah ACAB dan 1312 adalah ungkapan kekesalan terhadap perilaku kepolisian yang dianggap buruk. Istilah tersebut sudah sejak lama digunakan dalam ranah kriminal dan anak jalanan bahkan sejak satu generasi sebelumnya.
Baru-baru ini, simbol '1312' kembali viral di media sosial Twitter setelah sebuah cuitan memancing banyak respons netizen.
"Kode 1312 bermunculan," tulis akun @RagilSemar dengan menyisipkan sebuah foto salah satu bagian dari gedung Stadion Kanjuruhan setelah insiden kericuhan terjadi beberapa waktu lalu. Hingga saat ini cuitan tersebut mendapat beragam respons hingga lebih dari 200 komentar.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Berita Terkait
-
Sebut TGIPF masih Selidiki Tragedi Kanjuruhan, Menpora Pastikan Berjalan Transparan dan Berpihak ke Korban
-
Menpora Jamin Tim Pencari Fakta Peristiwa di Stadion Kanjuruhan Bekerja Profesional dan Transparan
-
'Duit Rakyat Buat Bunuh Rakyat', Anggaran Gas Air Mata Hampir Rp20 Miliar Disorot Pasca Tragedi Kanjuruhan
-
Dua Polisi Tewas di Kanjuruhan Bukan dari Polres Malang, Warganet: Bukti Kapolda Jatim Paling Bertanggung Jawab
-
Minta Maaf Terkait Pengamanan di Stadion Kanjuruhan, Kapolda Jatim: Ke Depan akan Kami Evaluasi
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
Terkini
-
Bantah Periksa Lisa Mariana dalam Kasus BJB untuk Mencari Sensasi, Begini Penjelasan KPK
-
Rencana TNI Laporkan Ferry Irwandi, Komisi I DPR Buka Suara
-
Berani Mundur dari DPR RI, Intip Kekayaan Rahayu Saraswati yang Punya Selera Old Money
-
Anak Ade Komarudin Gantikan Dito Ariotedjo? Idrus Marham Ngarep Kader Golkar Isi Kursi Menpora Lagi
-
Pendidikan Kelas Dunia Rahayu Saraswati, Ponakan Prabowo yang Mundur dari DPR Karena Kepleset Lidah
-
Mahfud MD Memprediksi Akan Ada Reshuffle Lagi Oktober Mendatang
-
Pimpin Rombongan Jemaah, KPK Sebut Ustaz Khalid Basalamah Pakai Kuota Haji Khusus Bermasalah
-
Geger Boven Digoel: MK Tolak Gugatan, Ijazah SMA Jadi Sorotan di Pilkada 2024!
-
Jalankan Program Prabowo Tiga Juta Rumah, Pramono Targetkan Bangun 19.809 Hunian Tahun Ini
-
Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet