Suara.com - Perwakilan suporter sepak bola seluruh Indonesia menemui Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta, Kamis (6/10/2022). Mereka menuntut TGIPF bekerja secara serius, objektif dan adil.
Perwakilan suporter mengancam akan menggelar aksi revolusioner, jika nanti temuan TGIPF tidak menghasilkan temuan yang menjawab rasa keadilan para korban dan suporter. Hal itu diungkapkan pentolan Bonek, Andie Peci usai bertemu dengan perwakilan TGIPF.
"Kalau kami tidak mendapatkan hasil yang adil, buat supoter, kami tentu akan melakukan gerakan yang revolusioner, gerakan yang luar biasa terutama untuk federasi sepak bola nasional, PSSI dan sebagainya," kata Andie saat konferensi pers.
Dalam pertemuan itu mereka menyampaikan sejumlah masukan terkait tragedi Kanjuruhan. Mereka mendesak agar peristiwa yang menewaskan 130 lebih korban itu segera diselesaikan.
"Segera mungkin diselesaikan. Tidak hanya sekedar diselesaikan, tapi memang harus terang benderang. Siapa yang harus bertanggung jawab, hukumannya apa dan sebagainya, dan itu segera diputuskan," kata Andie.
Kemudian untuk sepak bola Indonesia, perwakilan suprter meminta meminta dilakukan perbaikan sebesar-besarnya.
" Soal keinginan dari suporter se-Indonesia tentang perubahan sejati sepak bola nasional ke depan. Agar kejadian Kanjuruhan tidak terulang dan tragedi lainnya," kata Andie.
Sementara itu, Akmal Marhali salah satu anggota TGIPF mengatakan mereka sangat terbuka masukan dari masyarakat dan menyambut baik masukan dari perwakilan suporter.
"Karena itu, ini merupakan lingkungan moral yang sangat besar sekali dari para suporter yang menjadi korban 132 orang di kanjuruhan. Tapi kita berharap kedepan suporter menjadi pahlawan penyelamatan sepak bola Indonesia," kata Akmal.
"Karena itu, tim pencari fakta dengan sangat terbuka akan selalu menerima masukan, saran, kritik dalam rangka melakukan investigasi kasus. Sekaligus juga dalam rangka melakukan atau menyusun langkah-langkah terbaik dalam membangun sistem baru sepak bola Indonesia," sambungnya.
Berita Terkait
-
Kapolri Umumkan Tersangka Tragedi Kanjuruhan Malam Ini
-
Ulasan Investigasi Washington Post: Kepolisian dan Manjemen Stadion yang Buruk dalam Tragedi Kanjuruhan
-
Aremania Diangkut Polisi di Jalan Usai Posting Tragedi Kanjuruhan, Pengamat ISESS: Apa Bedanya dengan Penculikan?
-
Liga 1 Diliburkan 2 Pekan, Luis Milla Rumahkan Pemain Persib Selama 3 Hari
-
Respons Polisi Amerika Atas Kematian George Floyd Dibandingkan dengan Polisi Indonesia
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Siapa Pria Misterius di Samping Ratu Narkoba Dewi Astutik Saat Digerebek di Kamboja?
-
Update Korban Jiwa di Aceh: 249 Orang Meninggal, 660 Ribu Warga Mengungsi
-
Tata Ruang Amburadul Biang Banjir Sumatra, KLH Siap 'Obrak-abrik' Aturan
-
Pemerintah Ungkap Arah Kebijakan 2026, Sektor MICE dan Hilirisasi Jadi Fokus Baru
-
Kang Dedi Siapkan Kereta Kilat Pajajaran, Whoosh Bakal Ditinggalkan?
-
Banjir Sumatra Bawa Kayu Gelondongan, Ketua MPR Muzani: Sepertinya Hasil Tebangan Itu
-
4.000 Siswa Sekolah Rakyat Mau Kuliah, Kemensos Gandeng Diktisaintek Minta Bimbingan
-
Terungkap, Sosok 'Penjahat' di Balik Tema Besar Reuni 212
-
Jalan Buntu Paulus Tannos: Praperadilan Ditolak, KPK Kebut Proses Ekstradisi
-
Jurus Baru Bahlil, Golkar Siap 'Perang Digital' Rebut Hati 73 Persen Pemilih Muda 2029