Suara.com - Yohanes Prasetyo, salah satu Aremania hadir dalam program Mata Najwa edisi "Tragedi Kanjuruhan #UsutsampaiTuntas", Kamis (6/10/2022). Ia menyatakan kesaksiannya telah dipukuli aparat saat kejadian tersebut.
Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (1/10/2022) lalu di Stadion Kanjuruhan, Malang dalam laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya. Disebut tragedi lantaran memakan ratusan korban jiwa.
Mulai menit ke-30 dari siaran langsung kanal YouTube Najwa Shihab itu, Yohanes Prasetyo ungkap kesaksiannya yang turun ke lapangan untuk meminta polisi agar tidak lagi menembakkan gas air mata. Namun, ia justru menerima serangan berkali-berkali dari aparat.
Dalam kesempatan tersebut, Yohanes yang berdampingan dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia (Menko Polhukam) Mahfud MD mengawali dengan pernyataan bahwa sebetulnya ia tidak berinisiatif untuk turun ke lapangan. Keputusan ini berubah saat ia mendengar gas air mata yang ditembakkan ke tribun.
"Sebenernya nggak ada inisiatif untuk turun. Saya mau pulang, mau kerja. Sengaja saya nggak pulang karena mau nunggu. Tapi ternyata ada keributan. Ada tembakan gas air mata ke tribun enam atau tujuh kali gitu," ungkap Yohanes.
Ia bergegas ke luar stadion, namun tidak sempat. Alhasil, dirinya juga ikut mengalami rasa sakit akibat gas air mata hingga sulit melihat.
"Saya buru-buru ke luar tapi nggak bisa. Jadi saya kena gas air mata. Mata saya perih, nggak bisa dibuka. Saya cuma bisa denger saudara-saudara saya Aremania minta tolong," lanjutnya.
Pernyataan yang juga disorot dan paling memilukan bagi warganet adalah ketika anak-anak kecil dan ibu-ibu disebut berteriak minta tolong. Yohanes saat mengungkapkan hal ini pun terdengar menahan tangis.
"Anak-anak kecil minta tolong. Suara ibu-ibu minta tolong. Disitu yang membuat saya inisiatif untuk turun ke lapangan. Cuma pengen bilang ke aparat jangan terus menembakkan gas air mata itu," kata Yohanes dengan nada bergetar.
Baca Juga: Kepolisian Dicap Pembunuh oleh Dunia, Netizen Pertanyakan Perasaan Institusi
Yohanes akhirnya memutuskan turun ke lapangan, meminta polisi untuk tidak lagi menembakkan gas air mata ke tribun. Sebab, disana banyak anak-anak kecil. Polisi berkata iya.
"Gimana ya, Pak. Kita sama-sama Aremania satu jiwa. Dia merasakan sakit. Saya juga merasakan sakit. Saya akhirnya turun, coba ngomong sama Pak polisi," ujar Yohanes.
"Pak polisi tolong jangan tembak gas air mata lagi ke tribun disitu banyak anak kecil. Awalnya polisi bilang iya bilangin ke temen-temen kamu," imbuhnya.
Namun, Yohanes mengaku dirinya menerima serangan berkali-kali dari aparat. Akibatnya, beberapa bagian tubuhnya mengalami luka memar.
"Mulai dari situ salah satu oknum mulai nyerang saya dari belakang. Saya nggak melihat dan nggak tahu siapa yang nyerang. Mau lihat juga gimana. Lihat kanan diserang. Lihat kiri diserang," ungkap Yohanes.
"Ada memar di kepala, dahi, punggung, sama kaki," katanya lagi saat ditanya Najwa Shihab "Ada luka atau tidak?"
Berita Terkait
-
Kepolisian Dicap Pembunuh oleh Dunia, Netizen Pertanyakan Perasaan Institusi
-
Giring Angkat Anak Korban Tragedi Kanjuruhan Jadi Anak Asuh: Saya Sepakat Kirim Uang Tiap Bulan
-
6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan: Peran dan Pasal yang Menjeratnya
-
Legenda Persib Kumpul di Sidolig untuk Salat Gaib dan Doakan Korban Tragedi Kanjuruhan
-
Sambil Menangis Seorang Aremania Minta Polisi Hentikan Gas Air Mata: Anak-anak dan Ibu Minta Tolong
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
-
'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
-
Siap-siap, Sidang Dimulai: KPK Limpahkan Berkas Eks Kadis PUPR Sumut ke Jaksa
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN
-
Warga Susah Tidur Gegara Suara Musik, Satpol PP Angkut Belasan Speaker Milik PKL di Danau Sunter