Suara.com - Berbagai manuver terus dilancarkan oleh sejumlah partai dan aktor politik menjelang Pemilu 2024 mendatang. Salah satunya pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menyoroti pernyataan Anies Baswedan.
Mengutip dari Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, sebelumnya Anies sudah mengatakan bahwa siap maju bersama-sama saat di kantor DPP Partai Demokrat.
"Ya memang harus berjalan bersama. Komunikasi politik tersebut mungkin mengisyaratkan soal berkoalisi," ujar Ujang.
Pengamat politik ini menerka-nerka bahwa isyarat tersebut diberikan Anies kepada Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendampingnya.
"Bisa jadi AHY menawarkan diri untuk jadi cawapresnya Anies. Akan tetapi, hal itu masih harus dibahas dengan PKS dan Partai NasDem," jelasnya.
Partai NasDem tidak bisa memajukan Anies dalam Pilpres 2024 seorang diri. Untuk itu, dua partai politik lain dibutuhkan untuk ikut dalam Pilpres. Menurutnya, NasDem tidak bisa mencapreskan Anies tanpa Demokrat dan PKS.
"Tanpa Partai Demokrat dan PKS, Partai NasDem tidak akan bisa mencapreskan Anies," jelasnya.
Berdasarkan penjelasannya, ketiga parpol itu segera berkomunikasi untuk mencari titik temu, visi misi, kesamaan pandangan, dan lain-lain.
"Tentu hal itu jadi peristiwa politik yang harus dilakukan jika Anies ingin nyapres dan didukung parpol lain," tambahnya.
Baca Juga: Dari 23 Janji Kampanye Anies Baswedan, Hanya 5 Yang Direalisasikan Selama Jadi Gubernur
Selain itu, Ujang juga menambahkan banyak perhitungan untuk memajukan Anies dan AHY. Sebab, Anies akan kalah jika salah memilih cawapres.
"Harus dikalkulasi secara matang untung ruginya kekurangan menang kalahnya. Tepat memilih cawapres akan memenangkan pertarungan," tutur Ujang.
Berita Terkait
-
Dari 23 Janji Kampanye Anies Baswedan, Hanya 5 Yang Direalisasikan Selama Jadi Gubernur
-
Program Sumur Resapan Dinilai Kurang Efektif, Pengganti Anies Diminta Lakukan Evaluasi
-
Penyebab Program Sumur Resapan DKI Jakarta Tidak Efektif Atasi Banjir Ibu Kota
-
AHY akan selalu Kritik Jokowi, Cuma bisa Puji SBY
-
Digadang Jadi Cawapresnya Anies Baswedan, Relawan: Andika Perkasa Lebih Pantas Jadi Capres
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada
-
Yakin Ganti Kapolri Cukup? KontraS Sebut Masalah Polri Jauh Lebih Dalam dari Sekadar Pimpinan
-
Komisi III soal Isu Calon Kapolri: Wakapolri atau Suyudi, Kami...
-
Tiga Mahasiswa Masih Hilang Sejak Unjuk Rasa Akhir Agustus, KontraS: Diduga Penghilangan Paksa
-
Pakar Ingatkan Tim Reformasi Polri Jangan Cuma Jadi 'Angin Surga' Copot Kapolri