Suara.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat dan juga masing-masing pemda di Jatim untuk mewaspadai dampak terjadinya cuaca ekstrem dan fenomena hidrometeorogi .
Pasalnya dampak fenomena La Nina diprediksi masih akan terjadi hingga sepekan ke depan di sejumlah wilayah Jatim sebagaimana peringatan dini yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Sidoarjo.
Menurut peringatan tersebut, prakiraan cuaca ekstrem berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Timur sepekan ini, yaitu mulai tanggal 10 hingga 16 Oktober 2022.
"BMKG telah memberikan peringatan dini dan potensi terjadinya cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Jatim. Maka kami mengimbau masyarakat serta pemerintah daerah untuk waspada dan melakukan langkah mitigasi,” himbau Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (14/10/2022).
BMKG menyebutkan bahwa sejumlah potensi bencana dampak cuaca ekstrem yang perlu diwaspadai diantaranya puting beliung, angin kencang, banjir dan longsor.
Pesisir selatan Jatim juga disebutkan BMKG berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi seperti di Trenggalek, Tulungagung, Ponorogo, Pacitan, Malang, Batu.
Selain itu, juga berpotensi terjadi di wilayah Tapal Kuda diantaranya Banyuwangi, Jember, Situbondo, Bondowoso, Pasuruan dan Probolinggo.
Gubernur Khofifah mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk mengambil langkah mitigasi guna mengatisipasi dampak yang terjadi apabila terjadi bencana.
Koordinasi ini dilakukan untuk meminimalisir resiko kerusakan maupun kerugian guna yang dapat mengakibatkan korban jiwa.
Baca Juga: BPBD Kabupaten Karawang Siaga Bencana, Minta Masyarakat tetap Waspada Cuaca Ekstrem
"Kami juga telah berkoordinasi dengan BPBD Jatim untuk memetakan titik-titik rawan banjir dan longsor. Kami meminta agar disiapkan drainase untuk pembuangan air hujan agar masuk sungai dengan lancar," imbuh Gubernur Khofifah.
Tak hanya dengan BPBD Jatim, Gubernur Khofifah juga mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG pusat dan BMKG Kelas I Juanda Sidoarjo terkait update kondisi cuaca ekstrem.
Pemprov Jatim melalui BPBD Jatim juga telah mengirim surat ke bupati/walikota se-Jatim untuk mengaktifkan Satgas Penanggulangan Bencana.
"Kami juga telah berkoordinasi untuk semua Kepala Daerah masing-masing kabupaten/kota mengaktifkan kembali satgas penanggulangan bencana, siaga ini dilakukan untuk meminimalisir berbagai bencana hidrometeorologi," imbau Khofifah.
Tak sampai di sana, Gubernur Khofifah juga telah menyiapkan langkah mitigasi khususnya Daerah Aliran Sungai (DAS) besar yang berpotensi meluap dan menjadi penyebab banjir.
Setidaknya, terdapat 7 DAS yang diwaspadai diantaranya Sungai Bengawan Solo yang memiliku dari 4 DAS antara lain Kali Girindalu, Kali Lamong, Kali Lorog.
Berita Terkait
-
Warga Bandung Diingatkan Potensi Bencana Cuaca Ekstrem
-
Andika Perkasa Digadang-gadang Jadi Duet Anies, Sampai Muncul Relawan AK24: Tunggu 2 Bulan Lagi, Saya Masih Netral
-
Cuaca Ekstrem Diprediksi Bakal Berlangsung Lama, Bima Arya Siapkan Ini
-
Ngeri! Hujan Intensitas Tinggi, Belasan Rumah di Jeruklegi Cilacap Nyaris Ambruk, Puluhan Jiwa Mengungsi
-
Gubernur Khofifah Terima Kunjungan Dubes Swedia untuk Bahas Rencana Investasi Sektor Transportasi Publik
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat