Brigjen Krishna Murti jadi populer lagi seiring pangkatnya yang dinaikkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Mabes Polri.
Krishna Murti dulu jadi perbincangan saat mempopulerkan istilah 'Turn Back Crime', lalu seluruh anggota Bareskrim Polda Metro Jaya menggunakan istilah tersebut.
Diketahui, istilah 'Turn Back Crime' ini dipopulerkan oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti saat menangani aksi teror yang terjadi di Jakarta.
Moto 'Turn Back Crime' sendiri memiliki arti memerangi dan melawan kejahatan terorganisir, dan merupakan program dari Interpol sejak tahun 2014 lalu.
Kemudian, setahun setelahnya, tepatnya pada tahun 2015, moto tersebut mulai dikampanyekan di seluruh dunia, termasuk kepolisian Indonesia pada tanggal 5 Juni 2015.
Kejahatan yang diperangi oleh 'Turn Back Crime' ini diantaranya yaitu berkaitan dengan barang dan obat palsu, kejahatan siber, serta phedofilia.
Lantas, seperti apa asal usul dari istilah 'Turn Back Crime' yang dipopulerkan oleh Brigjen Krishna Murti tersebut? Simak informasi lengkapnya yang telah Suara.com rangkum dari berbagai sumber, berikut ini.
Asal Usul Istilah 'Turn Back Crime'
Diketahui, istilah 'Turn Back Crime' menjadi booming setelah terjadinya peristiwa pengeboman di dekat pusat perbelanjaan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada awal bulan Januari tahun 2016.
Baca Juga: Siapa Aipda HR? Oknum Polisi yang Coret Mako Polres Luwu 'Sarang Korupsi'
Dalam peristiwa tersebut, tim kepolisian Daerah Metro Jaya terjun ke lokasi mengenakan kaos polo berwarna biru dongker bertuliskan 'Turn Back Crime' di dada kanan.
Ditambah pantalon kargo berwarna khaki, dan low top sneakers berwarna senada. Dengan pistol yang teracung, mereka berlari untuk memburu penembak dan pelempar bom yang menewaskan empat orang dan puluhan orang luka-luka tersebut.
Pada saat itu, warganet di media sosial juga sempat mengunggah penampilan Direktur Reserse Kriminal Umum, Krishna Murti serta anggotanya, Teuku Arsya Khadafi yang penampilannya dinilai gagah layaknya polisi-polisi dalam tayangan film di luar negeri.
Usut punya usut, ternyata seragam tersebut adalah bagian dari 'Turn Back Crime' atau TBC. Hal tersebut merupakan program International Criminal Police Organization biasa dikenal dengan Interpol untuk mengunggah kesadaran masyarakat melawan kejahatan terorganisasi di sekeliling masyarakat.
Di Indonesia sendiri, TBC ini diluncurkan pada bulan November 2015 lalu, hal tersebut bertujuan untuk merangkul masyarakat kota, busananya pun “melebur” dengan lingkungan sekitar.
Mengutip dari berbagai sumber, Ajun Komisaris Besar, Eko Hadi Santoso, Kepala Sub-Direktorat Reserse Mobil Polda Metro Jaya menyebut bahwa Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Krishna Murti hanya membutuhkan waktu dua hari untuk menentukan seragam baru tersebut.
Berita Terkait
-
Siapa Aipda HR? Oknum Polisi yang Coret Mako Polres Luwu 'Sarang Korupsi'
-
Lika-liku Karir Krishna Murti, Populerkan 'Turn Back Crime', Pernah Ditikung Ferdy Sambo, Kini Menang Jadi Jenderal Bintang Dua
-
Benarkah Ada Polisi Tertangkap Kamera Bawa HP saat Temui Jokowi di Istana, Ini Faktanya!
-
Senyum Sumringah Krishna Murti Dipanggil Kapolri oleh Warga, Netizen: Baru Naik Pangkat
-
Coret Dinding Mapolres Luwu 'Sarang Pungli', Kapolres: Aipda HA Kena Gangguan Jiwa
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram