Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem, Johnny G Plate, menbantah jika hubungan partainya sedang memanas dengan PDIP. Menurutnya, dinamika politik yang terjadi kekinian merupakan bagian dari seni politik.
"Enggak ada yang panas, pendapat kamu aja yang panas, ini kan berjalan dengan dinamis, ini seninya politik," kata Johnny kepada wartawan dikutip Selasa (18/10/2022).
Di sisi lain, ia menegaskan, jika NasDem hanya ingin mensukseskan Pemilu 2024 ke depan. Caranya dengan memenangkan pasangan capres-cawapres hingga para calon anggota legislatif.
"Sekali lagi Nasdem siap mensukseskan capres, cawapres legislatif, memberikan warna dengan target targetnya, memenangkan capres, meningkatkan jumlah keterpelihan, di DPR RI," ujar dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan, mengantarkan kemenangan di Pemilu bukan merupakan hak dan tanggung jawabnya, tapi merupakan sebuah kewajiban.
"Itu bukan hak tapi kewajiban, untuk pak Jokowi dan Maruf Amin, bukan hak atau tanggung jawab, tapi sebuah kewajiban," imbuhnya.
Pernyataan PDIP
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, menjelaskan mengapa pihaknya hanya mengkritisi Partai NasDem usai deklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden bukan partai-partai lain.
Salah satunya karena NasDem sempat menyebut Anies sebagai antitesa dari Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi.
Baca Juga: Diberi Kebebasan Pilih Cawapres oleh NasDem, Anies Santai: Waktu Masih Panjang
"Karena antitesa. Bayangkan ketika itu disampaikan sebagai suatu antitesa kepada pak Jokowi, pak Jokowi sedang menjabat yang juga sedang didukung oleh partai politik termasuk Nasdem. Ketika itu disampaikan oleh DPP-nya lho yang menyampaikan, sebagai antitesa," kata Hasto ditemui di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Kamis (13/10/2022).
Atas dasar itu lah, kata dia, dirinya kemudian memilih untuk merespons NasDem. Pasalnya menurut Hasto, hal pernyataan antitesa tersebut justru bisa mengganggu jalannya pemerintahan Jokowi.
"Karena ini menciptakan kerumitan dan persoalan kepada tata pemerintahan, sementara yang dibahas presiden dengan menteri itu berkaitan dengan masa depan bangsa dan negara. Kalau itu bocor ke antitesanya gimana? Jadi aspek etika menimbulkan persoalan tata pemerintahan yang serius," tuturnya.
Memang sebelumnya, Politisi NasDem Zulfan Lindan menyampaikan bahwa NasDem sudah melakukan kajian dengan pendekatan filsafat dialektika sebelum mendeklarasikan Anies sebagai bacapres.
Zulfan bahkan menyebut Anies merupakan antitesis dari Presiden Jokowi sehingga sangat cocok diusung menjadi calon presiden. Pernyataan Zulfan itu disampaikan di salah satu media pemberitaan.
Berita Terkait
-
3 Kriteria Cawapres dari Anies Baswedan untuk Pilpres 2024
-
Penuhi 3 Kriteria ini, Auto Jadi Cawapres Anies Baswedan
-
NOC Palapa Ring di Batam Diharapkan Dorong Ekonomi Berbasis Data
-
Menkominfo: TV Nasional Diminta Aktif Sukseskan Perpindahan ke TV Digital
-
Momen Pertemuan Anies Baswedan Semeja dengan Surya Paloh, SBY Hingga Jusuf Kalla
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
Terkini
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?
-
Said Didu Curiga Prabowo Cabut 'Taring' Purbaya di Kasus Utang Whoosh: Demi Apa?
-
Tragedi KKN UIN Walisongo: 6 Fakta Pilu Mahasiswa Terseret Arus Sungai Hingga Tewas
-
Uya Kuya Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Kini Aktif Lagi Sebagai Anggota DPR RI
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein
-
Sidang MKD: Adies Kadir Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Diaktifkan Kembali sebagai Anggota DPR
-
Kronologi Guru di Trenggalek Dihajar Keluarga Murid di Rumahnya, Berawal dari Sita HP Siswi di Kelas
-
Mendadak Putra Mahkota Raja Solo Nyatakan Naik Tahta Jadi PB XIV di Hadapan Jasad Sang Ayah
-
IKJ Minta Dukungan Dana Abadi Kebudayaan, Pramono Anung Siap Tindaklanjuti
-
PLN Perkuat Transformasi SDM di Forum HAPUA WG5 ke-13 untuk Dukung Transisi Energi Berkelanjutan