Suara.com - Heru Budi Hartono akhirnya resmi menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta. Dia dilantik Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kemarin, Senin (17/9/2022).
Pelantikan Heru Budi Hartono berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No. 100/P Tahun 2022 Tentang Pengesahan Pemberhentian Gubernur dan wakil Gubernur DKI Jakarta Masa Jabatan 2017-2022 dan Pengangkatan Penjabat Gubernur DKI Jakarta yang ditetapkan Presiden Joko Widodo pada 14 Oktober 2022.
Belum genap dua hari menduduki kursi Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru sudah dikuliti soal track record di karir politiknya terdahulu.
Dalam hal ini Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat mencatat bahwa Heru memiliki catatan buruk berpolitik.
“Hari ini DKI Jakarta memiliki gubernur baru, gubernur pilihan presiden. Heru Budi Hartono sekretaris kepresidenan yang pernah menjabat walikota Jakarta Utara di masa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai gubernur Jakarta,” kata Achmad melalui keterangan tertulisnya, seperti yang dikutip dari Warta Ekonomi -- Suara.com.
“Selama menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara dan Kepala BPKAD provinsi DKI Jakarta di masa gubernur Ahok, nama Heru disebut di beberapa perkara mulai dari RS Sumber Waras, lahan di Cengkareng sampai reklamasi teluk Jakarta. Namanya pun muncul dalam penyidikan korupsi KPK,” jelas Achmad.
Achmad menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo seharusnya bisa memilih sosok lain yang lebih bersih dan kompeten ketimbang Heru Budi.
Dia bahkan menyebutkan bahwa beberapa koalisi masyarkat sipil di Jakarta telah menolak menunjukkan Heru sebagai Pj Gubernur DKI.
“DKI Jakarta sebagai ibu kota negara seharusnya dipimpin oleh seseorang yang berintegritas dan memiliki track record yang baik,” ungkap Achamd.
Baca Juga: Pantau Posko Pengaduan Balai Kota yang Dibuka Kembali, Heru Budi: Mereka Ingin Secara Fisik Datang
Achmad juga menyebutkan ada kejanggalan jika Heru ditunjuk untuk menggantikan Anies. Pasalnya dia menganggap Heru sebagai tokoh birokrat dengan catatan buruk seperti kasus korupsi.
"Maka masyarakat DKI Jakarta mesti proaktif mengawasi jalannya pemerintahan di DKI ini,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Intip Gaji Heru Budi Hartono, Pj Gubernur DKI Jakarta Pengganti Anies Baswedan
-
Emak-emak Ngeluh Laporan di Era Anies Bertahun-tahun Tak Ditindaklanjuti, Martina: Bertele-tele dan Ada Permintaan Uang!
-
Baru Sehari Jadi Pj Gubernur DKI, Heru Budi Hartono Banjir Aduan Warga: Mulai Soal Tanah Hingga Pungutan Liar
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
Luhut Bakal Diperiksa Terkait Skandal Korupsi Kereta Whoosh? KPK Bilang Begini
-
Kasus Fitnah Azizah Salsha Naik Penyidikan, YouTuber ResbobbBigmo Terancam Jadi Tersangka?
-
5 Fakta di Balik Video Viral Anggota DPRD Langkat Pesta di Kapal Mewah Danau Toba
-
Cak Imin Ingatkan Masyarakat: Jangan Bekerja ke Luar Negeri Sebelum Benar-benar Siap
-
Menko Cak Imin Beri Sinyal Minta Anggaran Pemberdayaan Masyarakat Naik Jadi Rp 1.000 Triliun
-
Pagi Mencekam di Tanah Abang, Pengacara Tumbang Ditembak Pria Misterius
-
Kasus Fitnah Azizah Salsha Naik Penyidikan, Youtuber Resbobb dan Bigmo Sudah Tersangka?
-
Skandal Korupsi 'THR' di OKU 'Beranak-pinak', Giliran Pimpinan dan Anggota DPRD Jadi Tersangka
-
Lempar 'Bom' di Medsos soal 'Ramai dan Sunyi', Dasco: Nah Pada Kepo ya
-
KPK Usut Dugaan Markup Proyek Whoosh, PDIP: Bu Mega Sudah Ingatkan Sejak 2015