Suara.com - Fungsi doa bukan hanya mensyukuri atas berbagai hal yang telah diberikan, tapi juga memohon perlindungan dari Allah SWT. Maka dari itu ketika turun hujan deras, umat muslim juga perlu berdoa. Bagaimana doa hujan deras yang dapat kita baca?
Ternyata, fenomena tentang hujan telah disebutkan di dalam Al-Quran dan dapat diuraikan dalam kajian sains? Proses turunnya hujan disebutkan dalam surat An-Nur ayat 43, di mana ayat tersebut menjelaskan tentang proses hujan turun.
Pada saat hujan turun, salah satu hal yang selalu dianjurkan kepada umat Islam adalah berdoa kepada Allah SWT. Bukan hanya berdoa karena hujan telah turun. Namun Rasulullah SAW juga berpesan, agar umat manusia juga memanfaatkan hujan sebagai peristiwa penting untuk memanjatkan doa.
Mengapa demikian? Sebab, jika kita berdoa di kala hujan, maka rentang waktu ini merupakan saat-saat berdoa yang paling mustajab.
Berikut ini adalah bacaan doa turun hujan, lengkap dengan terjemahannya. Doa ini termasuk doa yang paling umum dibaca ketika turun hujan, berikut bacaan doanya:
"Allahumma shoyyiban nafi’an", yang artinya: "Ya Allah turunkanlah kepada kami hujan yang memberi manfaat".
Bacaan Doa Hujan Lebat
Ketika kita takut saat hujan turun dengan lebat, maka bacalah doa turun hujan berikut ini:
"Allahumma hawalaina wala ‘alaina. Allahumma ‘alal akami wad-dhiraabi, wa buthunil auwdiyati, wa manabitis-syajari".
Baca Juga: Doa Hujan Angin dalam Bacaan Latin dan Artinya, Musim Hujan Ayo Amalkan!
Artinya: "Ya Allah, turunkan hujan ini di sekitar kami jangan di atas kami. Ya Allah, curahkanlah hujan ini di atas bukit-bukit, di hutan-hutan lebat, di gunung-gunung kecil, di lembah-lembah, dan tempat-tempat tumbuhnya pepohonan".
Bacaan Doa Hujan Deras dan Angin Kencang
Ketika turun hujan disertai dengan angin kencang, doa yang perlu dibaca adalah seperti hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Bahwa Rasulullah SAW selalu membaca doa ini ketika turun hujan disertai dengan angin kencang.
"Allohumma inni as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih. Wa-a’udzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih".
Artinya: "Ya Allah, aku memohon pada-Mu kebaikan dari angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau datangkan bersamanya. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya".
Bacaan Doa Hujan Disertai Petir
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan
-
Detik-detik Tembok Sekolah di Palmerah Roboh: Udah Goyah, Lari Selamatkan Diri dari Api