Suara.com - Dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J yang dilakukan oleh Ferdy Sambo dkk, terdapat alibi yang menyatakan bahwa salah satu terdakwa obstraction of justice yaitu Brigjen Hendra Kurniawan ditipu oleh Ferdy Sambo.
Menanggapi soal alibi tersebut, Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, mengungkapkan jika hal tersebut menunjukkan suatu yang kontradiktif.
Pasalnya, dalam kapasitasnya sebagai Kepala Biro Pengamanan Internal (Karo Paminal), Hendra seharusnya memastikan barang bukti aman dan bukan malah menyuruh anak buahnya menghapus rekaman CCTV.
Sebagai Karo Paminal, Hendra memiliki kewajiban untuk mengamankan barang bukti, alat bukti, dan saksi-saksi yang ada di lokasi.
Pernyataan ini diungkapkan oleh Sugeng saat menjadi salah satu narasumber daam acara Kompas Petang yang tayang di kanal YouTube KOMPAS TV pada Selasa (18/10/22).
"Justru kalau dia mengklaim dibohongi, kemudian dia dikatakan dalam dakwaan memastikan bahwa CCTV harus sudah dihapus oleh empat terdakwa lain, itu kontradiktif," ujar Sugeng seperti dikutip Suara.com pada Rabu (19/10/22).
Lebih jelas, Sugeng mempertanyakan alibi Hendra. Ia menilai jika seharusnya Hendra berada di posisi yang benar alias tidak terlibat dalam tindakan penghilangan barang bukti.
"Bisa saja dibohongi jika terkait dengan background kasus, kalau untuk menghilangkan barang bukti tidak boleh dilakukan," terang Sugeng.
"Jadi walaupun dibohongi, ya boleh dibohong. Tapi tidak boleh melakukan tindakan lebih lanjut yang mengarah kepada perbuatan melanggar hukum," imbuhnya.
Baca Juga: Sidang Kasus Obstruction Of Justice Pembunuhan Brigadir J Dibagi Dua Sesi, Ini Jadwalnya
Brigjen Hendra Kurniawan Jalani Sidang
Brigjen Hendra Kurniawan menjadi salah satu terdakwa obstruction of justice atau menghalangi penyidikan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Mantan Karo Paminal Divisi Propam Polri ini akan menjalani sidang hari ini, Rabu (19/10/22). Sidang rencananya digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada pagi hari.
Berita Terkait
-
Publik Geram Liat Putri Candrawathi Bercanda dan Genit dengan Pengacara, Benar Depresi?
-
Ekspresi Permohonan Maaf Bharada E Dibandingkan Ferdy Sambo: Lebih Tulus dari Hati
-
Hari ini, Para Mantan Perwira Polisi Didakwa Rusak Barang Bukti Pembunuhan Brigadir J
-
Peran Bharada E Harus Lebih Digali dan Didalami
-
Sidang Kasus Obstruction Of Justice Pembunuhan Brigadir J Dibagi Dua Sesi, Ini Jadwalnya
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Harta Karun Harvey Moeis-Sandra Dewi Siap Dilelang! Cek Daftar Rumah Mewah hingga Perhiasannya
-
Ahli Media Sosial di Sidang MKD Soroti Penyebaran Hoaks Cepat dan Respons Lambat DPR
-
Bahlil Temui Prabowo, Minta Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Sudah Sangat Layak
-
Tragis! Niat Numpang Tidur di Masjid, Mahasiswa Tewas Dihajar, Kepala Dilempar Kelapa
-
Kesaksian di Sidang MKD Dugaan Pelanggaran Etik: Tak Ada Bahasan Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR
-
Heboh Gudang Ompreng MBG di Jakut Palsukan Label Halal, APMAKI: Pelaku Harus Ditindak Tegas!
-
Prabowo Pertimbangkan Nama Soeharto jadi Pahlawan Nasional
-
Indonesia Terima Airbus A400M Pertama, Prabowo Rencanakan Pembelian 4 Unit Tambahan
-
Pengamat Ungkap Kontras Jokowi dan Prabowo, Dulu 60% Kepuasan Publik Tenang, Kini 90% Sepertiga 98
-
Waspada! BPOM Rilis 23 Kosmetik Berbahaya, Cek Daftarmu Sebelum Terlambat