Suara.com - Setelah kurang lebih satu pekan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) melaksanakan tugas dalam pencarian fakta kasus Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD menyatakan ia dan timnya telah selesai melaksakan tugas.
"TGIPF sudah selesai tugasnya, sesuai dengan Keppres sampai membuat laporan. Laporan sudah diterima presiden," ujar Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan pada Jumat (14/10/22) lalu.
Meskipun tugasnya telah usai, salah satu anggota TGIPF, Anton Sanjoyo, mengungkapkan jika dirinya masih menanti pertanggungjawaban moral dari pihak PSSI.
Hal ini dilontarkan Anton saat menjadi salah satu narasumber dalam acara Metro Pagi Primetime yang tayang di kanal YouTube metrotvnews pada Rabu (19/10/22).
"Jadi, meskipun TGIPF sudah dibubarkan atau kerjanya telah selesai. Saya tetap menuntut pertanggungjawaban moral dari kawan-kawan di PSSI," kata Anton seperti dikutip Suara.com.
Seperti yang pernah dikatakan Menko Polhukam, Mahfud MD, bahwa dalam tragedi berdarah tersebut yang dicari adalah keadilan substansial bukan formal.
"Kita tidak mencari keadilan atau kebenaran formal. Kita mencari keadilan substansial dan itu yang kita tuntut dari orang-orang di PSSI untuk bertanggung jawab secara moral," ujar Anton.
Anton kemudian membandingkan tindakan dari Ketua PSSI sekarang dengan Ketua Umum PSSI periode 1991-1998, Azwar Anas.
Azwar Anas mundur dari jabatannya karena skandal sepak bola gajah di saat Timnas Indonesia melawan Timnas Thailand di Piala Tiger 1998.
Baca Juga: Polisi Buka Suara soal Kabar Intimidasi Autopsi Korban Tragedi Kanjuruhan
"Ingat peristiwa 98, ketika Pak Azwar Anas mundur sebagai ketua umum PSSI hanya karena sepak bola gajah yang dilakukan oleh Timnas Indonesia di Piala Tiger," terang Anton.
"Pak Aswar Anas menunjukkan moral yang luar biasa dengan negarawan. Sekarang kita berhadapan dengan orang-orang yang di depan mereka ada 133 kematian dan tidak satupun dari mereka yang bertanggung jawab," imbuhnya.
Lebih lanjut, Anton juga menyinggung soal aksi para pengurus PSSI yang bermain bola dengan jajaran FIFA.
"Sementara mereka, ketua FIFA datang melakukan fun football, ketawa ketiwi di sana-sini. Ini kan memalukan sebagai bangsa yang beradab," kata Anton.
Di akhir pernyataannya, ia kembali menegaskan bahwa apa yang ditunggu-tunggu masyarakat adalah pertanggungjawaban moral.
Tak perlu sampai membuat perbaikan yang aneh-aneh apalagi meruntuhkan Stadion Kanjuruhan. Menurutnya, adanya pertanggungjawaban moral dari pihak terkait akan membuat angin segar bagi masyarakat.
Berita Terkait
-
Polisi Buka Suara soal Kabar Intimidasi Autopsi Korban Tragedi Kanjuruhan
-
Asik Main Bola Ibul Disinggung Anggota TGIPF : Kuburan Masih Basah dari 133 Jenazah Stadion Kanjuruhan
-
Polri Usut Kasus Hilangnya Rekaman CCTV Tragedi Kanjuruhan Temuan TGIPF
-
Ketua Umum PSSI dan Presiden FIFA Main Bola, TGIPF: Bersenang-senang di Atas Makam Jenazah Tragedi Kanjuruhan
-
PSSI Pastikan Akhmad Hadian Lukita Tetap Dirut LIB sampai Ada Putusan Inkrah
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina
-
Website KontraS Diretas! Netizen Murka, Curigai Upaya Pembungkaman Informasi