Suara.com - Temuan kasus anak meninggal diduga karena gagal ginjal akut terjadi di Kabupaten Konawe dan Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara (Sultra).
Untuk memastikan penyebab meninggalnya dua anak tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra mengirim dua sampel darah untuk diperiksa di laboratorium Kementerian Kesehatan.
"Baru diduga belum dikatakan bahwa itu betul-betul gagal ginjal akut yang progresif atipikal. Sudah dilakukan pengambilan sampel darah," kata Kepala Dinkes Sultra Putu Agustin Kusumawati seperti dikutip Antara di Kendari, Sabtu (22/10/2022).
Selain pengambilan sampel darah, dinkes setempat juga mengambil sampel obat-obatan yang sudah dikonsumsi kedua anak tersebut untuk dikirim ke Kemenkes.
"Kita menunggu konfirmasi dari Kementerian Kesehatan. Nanti setelah ada hasil dari laboratorium baru kami akan sampaikan," ujar dia.
Putu Agustin mengemukakan, dua anak yang meninggal tersebut berasal dari dua daerah yang berbeda, yakni Kabupaten Konawe dan Buton Selatan. Untuk anak yang diduga mengidap gagal ginjal akut di Kabupaten Konawe, sebelumnya sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Bahtermas Kota Kendari.
Sedangkan, satu anak lainnya yang berasal dari Kabupaten Buton Selatan, sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Palagimata, Kota Baubau.
"Pasiennya memang sudah meninggal satu dari Kabupaten Konawe dan satu dari Buton Selatan," ujarnya.
Lantaran adanya kasus tersebut, ia meminta dinas kesehatan di kabupaten/kota untuk waspada dini terhadap kasus gagal ginjal akut anak, salah satunya dengan menunda penggunaan atau pemberian obat sirop kepada anak-anak.
Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Akut Meningkat, Total Mencapai 241, Sumbar Segini
"Sudah ada larangan dari Kemenkes agar apotek menunda penjualan obat-obatan sirop. Untuk kami dinas kesehatan provinsi ke dinas kabupaten/kota kami sudah sampaikan terkait penundaan penggunaan obat sirop," katanya.
Sebelumnya diberitakan, kasus ginjal akut di Indonesia meningkat dengan total kasus mencapai 241 di 22 Provinsi. Dari jumlah itu ada 133 orang meninggal dunia. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, rata-rara pasien berasal dari kalangan anak-anak.
"Yang paling banyak dialami oleh bayi berusia di bawah lima tahun atau balita," katanya melansir Suara.com, Sabtu (22/10/2022).
Berikut daftar provinsi yang mengalami kasus gagal ginjal akut:
- DKI Jakarta: 51 kasus (27 meninggal dunia)
- Jawa Barat: 31 kasus (17 meninggal dunia)
- Jawa Timur: 30 kasus (13 meninggal dunia)
- Aceh: 23 kasus (15 meninggal dunia)
- Bali: 15 kasus (10 meninggal dunia)
- Banten: 10 kasus (5 meninggal dunia)
- Sumatera Barat: 10 kasus (5 meninggal dunia)
- Sumatera Utara: 9 kasus (6 meninggal dunia)
- DIY: 7 kasus (3 meninggal dunia)
- Jawa Tengah: 6 kasus (4 meninggal dunia)
- NTB: 3 kasus (3 meninggal dunia)
- Jambi: 2 kasus (2 meninggal dunia)
- NTT: 2 kasus (2 meninggal dunia)
- Sulawesi Tenggara: 2 kasus (1 meninggal dunia)
- Sumatera Selatan : 2 kasus (1 meninggal dunia)
- Kalimantan Selatan: 1 kasus (1 meninggal dunia)
- Kalimantan Timur: 1 kasus (1 meninggal dunia)
- Riau: 1 kasus (1 meninggal dunia)
- Kalimantan Utara: 1 kasus
- Papua: 1 kasus
Sedangkan dua provinsi lainnya belum diketahui. Kemenkes hanya membagikan jumlah keseluruhan tanpa rincian lebih lanjut.
Dirinya mencatat gejala yang paling banyak dialami penderita adalah oliguria (air kencing sedikit) dan anuria (tidak ada air kencing sama sekali)
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Kaget Dipanggil Polisi Soal Demo Ricuh, Iqbal Ramadhan: Saya Advokat, Bukan Penghasut!
-
Urusan Pesantren 'Naik Kelas', Kemenag Siapkan Eselon I Khusus di Momen Hari Santri 2025
-
Posyandu Miliki Peran Sebagai Mesin Sosial di Lingkup Masyarakat, Mendagri Berikan Apresiasi
-
CFD Tetap Asyik! HUT TNI ke-80 Jamin Tak Ganggu Car Free Day Jakarta, Ini Rutenya
-
Pengendara Lawan Arah Pukul Pegawai Zaskia Mecca, Teriak 'Saya Anggota' Lalu Kabur
-
Syarat IPK untuk PAPK TNI: Ini Ketentuannya untuk Berbagai Jurusan
-
Warga Ogah Beri Jalan ke Strobo Pejabat, Pengamat: Akibat Penyalahgunaan dan Rasa Ketidakadilan
-
Gara-gara Foto Bareng Siswi, Pelajar SMK Dikeroyok Senior hingga Rahang Patah
-
Istana 'Spill' Arti Sebenarnya IKN Ibu Kota Politik: Bukan Dipisah dari Ibu Kota Ekonomi!
-
Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Wamen P2MI: Kendala Utama Bahasa