Suara.com - Seorang mantan pilot militer dan instruktur penerbangan asal Amerika Serikat ditangkap di Australia karena pernah menjalankan bisnis di China.
South China Morning Post memberitakan bahwa selain ditangkap, Daniel Edmund Duggan (54) juga menghadapi kemungkinan ekstradisi ke AS, menurut dokumen pengadilan Australia dan catatan perusahaan terkait.
Polisi Federal Australia menangkap Duggan pada Jumat (21/10) di kota pedesaan Orange di negara bagian New South Wales, dan ia muncul di pengadilan pada hari yang sama.
Sementara itu, pengacaranya muncul melalui konferensi video. Usai jaminannya ditolak, Duggan kemudian dibawa ke penjara Bathurst.
Duggan adalah mantan warga negara AS, dan polisi federal melakukan penangkapan atas permintaan AS menjelang kemungkinan proses ekstradisi, kata salah satu sumber di kepolisian.
Duggan akan kembali muncul di pengadilan di Sydney pada November mendatang, yang akan mempertimbangkan pengajuan jaminan lainnya, jika ada.
Detail dari surat perintah penangkapan keluaran AS dan tuduhan yang akan dihadapi Duggan masih belum diungkap ke publik.
"Seorang individu ditangkap pada 21 Oktober berdasarkan permintaan dari Amerika Serikat untuk penangkapan sementara," kata juru bicara Departemen Kejaksaan Agung federal dalam sebuah pernyataan tertulis. “Karena masalah ini ada di pengadilan, [kami tidak dapat] berkomentar lebih lanjut.”
Sebuah sumber dari industri penerbangan mengatakan FBI mencari Duggan karena pekerjaannya di China. Pengacara Duggan, Dennis Miralis, mengatakan ia belum bisa berkomentar.
Setelah menghabiskan satu dekade berkarier di militer AS, Duggan pindah ke Australia dan memulai bisnis yang diberi nama Top Gun Tasmania, yang mempekerjakan mantan pilot militer AS dan Inggris untuk menawarkan wisata joyride di jet tempur.
Duggan lalu pindah ke Beijing pada tahun 2014 dan menjual Top Gun Tasmania setelahnya.
Profil LinkedIn Duggan menunjukkan ia telah bekerja di Qingdao, Tiongkok, sejak 2017 sebagai direktur pelaksana AVIBIZ Limited, yang dijelaskan sebagai “perusahaan konsultan penerbangan komprehensif dengan fokus pada Industri Penerbangan China yang berkembang pesat dan dinamis”.
Catatan perusahaan di Hong Kong menunjukkan AVIBIZ Limited terdaftar di negara itu oleh pemegang paspor Australia bernama Daniel Edmund Duggan pada 2017 dan dibubarkan pada 2020.
Di bawah perjanjian ekstradisi Australia dengan AS, pemerintah AS akan memiliki waktu 60 hari untuk mengajukan permintaan ekstradisi.
Berita Terkait
-
Tak Perpanjang Kontrak, Chen Yao Resmi Tinggalkan Tangren Media
-
Digugat Warga Adat NTT, Ternyata Pulau Pasir Memang Milik Australia!
-
Disebut Pemerintah Indonesia Ashmore Reef Milik Australia, Netizen : Mari Kita Rebut
-
Oppo PHJ110 Diprediksi Akan Jadi Smartphone 5G
-
Jadi Rebutan Indonesia dan Australia, Ini Sejarah Pulau Pasir NTT
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah
-
Rayakan HUT ke-80 TNI di Monas, Tarif Transportasi Umum Jakarta Jadi Rp80
-
Kepala BPHL Dicecar Pembangunan Jalan di Kawasan IUP PT WKM, Hakim: Saudara Kok Nggak Bisa Jawab!
-
Anggota DPR Ngamuk! Minta BGN 'Spill' Nama Politisi Peminta Jatah Dapur MBG