Suara.com - Banyak yang suka tempe goreng atau sayur tempe. Di Indonesia, tempe merupakan makanan populer. Walau begitu apakah anda tahu bagaimana asal usul tempe atau tempeh?
Tempe disebut juga tempe kedele karena terbuat dari kedele. Makanan ini kerap digoreng dan disajikan untuk teman minum teh. Yuk kita ketahui bersama asal usul tempe di bawah ini.
Asal Usul Tempe
Tempe berasal dari Jawa tengah dan Timur Indonesia. Diketahui ada di Indonesia sejak awal abad ke-18, dan sekarang menjadi makanan protein kedelai paling populer di Indonesia.
Produk mirip tempe juga telah diproduksi di Cina, seperti kedelai koji atau Douchi. Douchi terbuat dari kacang hitam atau kuning yang difermentasi. Douchi (produk Cina), natto (produk Jepang, kedelai yang difermentasi dengan Bacillus subtilis) dan tempe (produk Indonesia, kedelai yang difermentasi), semuanya memiliki asal yang sama yakni kedele.
Selama tahun 1928-1931 William Morse dari USDA mengamati produk mirip tempe di Beijing. Di beberapa tempat di China, orang-orang masih membuat produk mirip tempe, yang disebut 'Mei Dou Za', dari residu tahu difermentasi selama sekitar tiga hari. Mei Dou Za merupakan kue rajutan miselium putih yang mirip dengan tempe okara (residu pembuatan tahu atau susu kedelai yang tidak larut).
Referensi tempe paling awal ditemukan dalam Serat Centhini, sebuah kompilasi legenda, tradisi, dan ajaran Indonesia abad ke-17 yang diterbitkan pada tahun 1815 di bawah pengawasan Raja Pukubuwono V dari Kerajaan Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia.
Proses dasar produksi tempe
Proses dasar produksi tempe termasuk perendaman, perebusan, dan fermentasi. Tempe unik di antara makanan kedelai tradisional karena merupakan satu-satunya yang tidak berasal dari Cina atau Jepang. Itu berasal asli dari Indonesia, mulai diproduksi pada awalnya di Jawa Tengah atau Jawa Timur.
Baca Juga: Resep Tempe Mendoan, Makanan yang Dipasang di Google Doodle Hari Ini
Tempe diperkirakan sudah ada sebelum tahun 1800. Kisah asal-usulnya kalau ditelusuri terus akan ditemukan hubungan menarik dengan budaya imigran Cina pada masa lalu.
Dulu, imigran Cina yang datang ke Indonesia memperkenalkan pembuatan tahu ke Jawa pada abad ke-17. Penemunya disebut anonim, sehingga tempe menjadi kearifan lokal yang dimiliki bersama.
Pengaruh Fermentasi Tempe terhadap Kandungan Gizi
Bahan Fermentasi tempe ditemukan dapat meningkatkan jumlah protein larut dalam tempe secara drastis sebesar 62,7%. Fermentasi tempe juga ditemukan dapat meningkatkan aktivitas antioksidan dan kandungan serat serta menurunkan kadar anti hara (oligosakarida).
Fermentasi tempe meningkatkan kadar protein sebesar 15-20%, serat sebesar 48%, dan asam amino bebas 5,5-9%. Fermentasi tempe juga meningkatkan total kandungan fenolik 2,78 kali lipat dan kapasitas antioksidan 1,80 hingga 1,94 kali lipat.
Merujuk pada informasi di atas, peneliti tempe menemukan potensi manfaat kesehatan tempe pada kesehatan usus, fungsi kognitif, kesehatan paru-paru, kesehatan kardiovaskular, anemia, kesehatan hati, kesehatan tulang, diabetes melitus tipe 2, obesitas, pemulihan otot rangka, dan kekurangan gizi.
Berita Terkait
-
Sejarah Tempe Mendoan Banyumas yang Jadi Google Doodle
-
Tempe Mendoan, Makanan Khas Purwokerto yang Jadi Google Doodle Hari Ini
-
Tempe Mendoan Muncul di Google Doodle Hari Ini, Kenapa Ya?
-
Ada Gambar Tempe di Google Doodle, Simak Penjelasannya
-
Google Doodle Hari Tampilkan Tempe Mendoan Makanan Khas Indonesia Warisan Budaya Tak Benda
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting